Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Antara Jokowi, Hashim, dan Isu 9 Naga

27 Januari 2019   05:47 Diperbarui: 27 Januari 2019   06:05 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Tribunews.com

"Tidak ada sikap dan aksi yang jahat atau khianat yg partai politik tidak mampu lakukan. Karena dalam politik, tidak ada kehormatan"  Benjamin Disraeli, PM Inggris.

Saya masih ingat ketika Jokowi maju menjadi Capres saat Pilpres 2014, itu diluar dugaan semua orang, karena saat itu dia baru 2 tahun mengemban jabatan Gubernur DKI. Padahal saat itu Prabowo sudah pasang ancang-ancang untuk mencalonkan diri menjadi Calon Presiden, otomatis menjadi rival Jokowi bagi Prabowo sangatlah diluar dugaan.

Bagaimana mungkin orang yang dia support menjadi Gubernur DKI, dengan segenap jiwa dan raga, juga secara finansial dengan adiknya, Hashim Djojohadikusumo, tiba-tiba malah menjadi lawan tandingnya sebagai Capres. Bagi kubu Prabowo saat itu sangat tidak masuk akal, Jokowi sangat tidak tahu diri, sehingga Jokowi dianggap sudah mengkhianati Prabowo, seperti kacang lupa kulitnya.

Sehingga beredarlah rumor kalau Jokowi menjadi Capres didukung oleh kelompok 9 naga, yang sampai sekarang pun tidak bisa dibuktikan. Pengakuan Hashim tentang dialah yang keluar uang saat Jokowi maju di Pilgub DKI 2012, dan itu membuktikan bahwa tidak ada siapa-siapa dibelakang Jokowi, dan bagi Jokowi maju sebagai Capres memenuhi Kehendak masyarakat, terlepas siapa yang menjadi penyokong dananya.

Kalau pada akhirnya ditakdirkan Jokowi menjadi rival Prabowo di Pilpres 2019, itu pun diluar Kehendak Jokowi. Semua proses berjalan secara alami, termasuk juga Jokowi diusung oleh PDI Perjuangan dengan Megawati sebagai mentor politiknya. Kalaupun ada perjanjian Megawati dan Prabowo, yang dikenal dengan perjanjian Batu Tulis, itupun hanya Megawati dan Prabowo yang tahu.

Ketika mempersalahkan Jokowi yang maju sebagai Capres, dan dianggap seperti kacang lupa kulitnya pun tidaklah tepat. Semua proses Jokowi sampai terpilih sebagai Presiden pun diluar Kuasa manusia. Tidak ada satupun manusia yang bisa menghalangi Kehendak-Nya, kalau Tuhan berkehendak, yang tidak mungkin pun menjadi mungkin.

Berbagai fitnah pun terus diterima Jokowi dengan lapang hati, tidak perlu dia menepis isu tentang 9 Naga yang menjadi pendanaannya, karena semua sudah terbuka dengan sendirinya, dan publik menjadi tahu kalau Hashim lah yang mengeluarkan uang bagi Jokowi untuk memenangkan Pilgub DKI. Artinya, tanpa Jokowi menjelaskan pun masyarakat Tahun dengan sendirinya.

Padahal sebelumnya, santer isu kalau Jokowi dipromosikan oleh kelompok 9 Naga lewat media-media Nasional, maupun media online. Jokowi dianggap bukanlah siapa-siapa pada awalnya, bisa masuk dipentas Politik Nasional, hanya karena ditunjang oleh kelompok 9 Naga, dianggap ada kepentingan besar yang membonceng dibelakang Jokowi ke DKI Jakarta.

Kalau sampai Jokowi kembali memenangkan Pilpres 2019, jelas akan menambah Luka kubu Prabowo. Hashim yang dianggap sebagai orang yang Paling berjasa terhadap awal karir Jokowi kepentas Politik Nasional, akan terus menjadi isu yang patut digoreng oleh pendukung Prabowo.

Cap sebagai penghianat pun masih terus melekat pada diri Jokowi, padahal kalau secara realistis mau difahami, bukanlah sebuah Penghianatan yang dilakukan Jokowi, Jokowi hanya menjalankan apa yang sudah menjadi sunatullah, sesuatu yang memang diluar Kuasa manusia.

Jadi wajar kalau sampai saat ini Jokowi begitu dibenci oleh kubu Prabowo dan pendukungnya, karena Jokowi dianggap sebagai orang yang sudah mengkhianati Prabowo, stigma itu sudah ditanamkan dalam benak dan sanubari pendukung Prabowo. Salah satu Naga dari 9 Naga itu adalah Hashim Djojohadikusumo, yang Juga merupakan seorang Taipan, dan itu memang nyata dan tak terbantahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun