Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Politisi Tanpa Media Bisa Apa?

6 Desember 2018   15:26 Diperbarui: 6 Desember 2018   15:36 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politisi sama halnya dengan Public Figure, yang aktivitasnya sangat membutuhkan media, semakin sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kontroversial, maka akan semakin dilirik oleh media. Persoalannya, sejauh mana politisi tersebut menjalin relasi dengan media.

Kedekatannya dengan media bukan berarti dia bisa mendikte media sesuai dengan keinginannya. Media dan politisi memiliki derajat keprofesian yang sama, sama-sama bekerja untuk kepentingan masyarakat banyak. Hubungan secara simbiosis mutualism media dan politisi, mengisi ruang baca publik.

Politisi narasumber pemberitaan, dan media memuat berbagai aktivitas politisi yang perlu diketahui publik. Jadi dalam relasi ini sangatlah diketahui, kalau politisi dan media saling membutuhkan. Kalau politisi memboikot media, maka dia akan kehilangan publisitas, sementara publisitas tersebut sangatlah dia butuhkan.

Seorang politisi yang juga public figure, terlalu hebat kalau sampai berani memboikot media, itu sama halnya dengan bunuh diri perlahan-lahan. Bisa apa seorang politisi, kalau aktivitasnya tidak di-Publish oleh media, siapa yang akan tahu apa saja yang sudah dilakukannya, progres Politik apa saja yang sudah dilakukannya.

Politisi sekelas Calon Presiden sangat membutuhkan media, terlalu tergesa-gesa kalau memutuskan hubungannya dengan media. Menjelang Pilpres 2019, Capres sangat membutuhkan publisitas, jangan bilang tanpa publisitas bisa menaikkan elektabilitasnya. Terlalu angkuh kalau mengatakan tidak lagi memerlukan media.

Mau pakai apa seorang Capres meningkatkan elektabilitasnya, memangnya hasil survey tidak perlu di-Publish dimedia.? Medialah yang mendongkrak populeritas seorang calon Presiden, baik atau buruk yang dilakukannya tetap saja akan menjadi sorotan media.

Tidak bisa dipungkiri, media itu bisa dijadikan alat propaganda Politik. Bung Karno dan Bung Hatta, semasa berjuang menentang penjajahan, tulisan-tulisannya dimedia sangat mempengaruhi masyarakat, juga Pemerintah kolonial Belanda.

Jangan anggap enteng peranan media, politisi tanpa media tidak bisa apa-apa. Tidak ada dampak kinerjanya yang bisa diketahui masyarakat. Jika masyarakat tidak Mengetahui apa saja yang dikerjakannya, lantas bagaimana dia bisa meyakini masyarakat bahwa dia layak dipilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun