Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Novel Bamukmin Sandingkan Prabowo-Sandi dengan Allah dan Rasulullah

13 Oktober 2018   12:36 Diperbarui: 13 Oktober 2018   15:00 2272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : suaraislam.com

Ini sebuah keblingeran politik, ketika mengajak umat masuk surga tidak saja minta sama Allah dan Rasulullah, tapi juga pada Prabowo-Sandi.

Itulah yang dikatakan Novel Bamukmin untuk mengajak emak-emak untuk memilih Prabowo-Sandi. Segitu bodohkah pemilih emak-emak? Meskipun ucapan itu terkesan guyonan, tapi itu juga sekaligus pelecehan.

Punya hak apa Prabowo-Sandi terhadap surga, apakah Prabowo-Sandi satu level dengan Allah dan Rasulullah?

Sebagai Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mendapat kesempatan menyampaikan doa dalam acara deklarasi 'Perempuan Prabowo' mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto 93, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018).

Sebelum berdoa, Novel berkesempatan berbicara soal kunci "Masuk Surga," seperti yang dikatakannya:

"Bu, mau masuk surga? Pinta sama Allah, pinta sama Rasulullah, pinta sama Prabowo, pinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga," kata Novel. (Detik.com).

Kalaupun Prabowo-Sandi sekelas Wali, tetap saja tidak patut disandingkan dengan Allah dan Rasulullah.

Allah dan Rasulullah tidak patut disandingkan dengan apapun, dan tidak ada bandingannya, apa lagi cuma sepasang Capres dan Cawapres.

Inilah beberapa kelemahan dari Tim Prabowo, selalu berlebihan menjual Prabowo, sehingga di luar akal Sehat dan Nalar.

Boleh saja meninggikan Prabowo, namun harus tetap sesuai dengan kapasitas dan kepatutan, tidak perlu lebay.

Kalau orang-orang yang tidak memiliki kapasitas sebagai Tim kampanye diposisikan terdepan, akibatnya malah merusak nama Prabowo-Sandi, bukan malah menaikkan elektabilitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun