Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Drama Operasi Plastik Yang Hampir Menjadi "Tsunami" Politik

3 Oktober 2018   20:50 Diperbarui: 3 Oktober 2018   21:04 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untung saja Tuhan masih membuka hati Ratna Sarumpaet agar membuka semua kebohongannya kepublik. Efek operasi plastik yang dikamuflase sebagai bekas penganiayaan berat, sehingga memancing reaksi emosi kubu Prabowo.

Bahkan Prabowo sendiri sempat termakan oleh kebohongan Ratna tersebut. Bisa dibayangkan jika Prabowo yang seorang Calon Presiden RI, merasa sangat kecewa atas penganiyaan terhadap Ratna, tentunya akan memunculkan reaksi bagi pengikutnya, apa tidak mungkin akan berakibat pada Tsunami Politik dinegeri ini.

Satu sisi pengakuan Ratna sangat berdampak baik bagi situasi Politik, tapi disisi lainnya sangat berdampak buruk bagi Prabowo sebagai Capres. Jelas apa yang diperbuat oleh Ratna bukanlah bagian dari skenario Politik yang diinginkan Prabowo, dan permintaan maaf Ratna pada Prabowo pun tidak akan memulihkan kepercayaan Prabowo pada Ratna.

Merekayasa sebuah keadaan yang tidak benar menjadi sebuah kebenaran, itu adalah perbuatan para pecundang yang tidak siap menghadapi lawan. Karakter Prabowo yang ksatria, jelas tidak menginginkan para pendukungnya melakukan Hal itu, karena sangat bertentangan dengan prinsip yang dianutnya.

Kontestasi Pilpres adalah sebuah pertarungan Terhormat, pemilhan Presiden yang dilakukan dengan cara-cara yang bermartabat. Jelas Prabowo ingin menciptakan sebuah kondisi pertarungan yang fair dan jauh dari cara-cara yang tidak Sehat. Sementara apa yang dilakukan Ratna adalah perbuatan yang jauh dari cara-cara yang bermartabat.

Kalau Ratna tidak cepat meminta maaf, dan kasus penganiyaan tersebut terus menjadi santapan publik, maka sangat besar kemungkinannya akan terjadi Tsunami Politik. Provokasi kearah Sana sudah mulai ada yang mengarahkan, sehingga sebagian masyarakat menganggap kasus penganiyaan itu benar terjadi.

Biar bagaimana pun kejadian tersebut sulit dibuktikan, karena tidak satupun alibi Ratna yang kuat dan bisa diyakini sebagai sebuah kebenaran. Inilah yang mungkin menyadarkannya Ratna Sarumpaet untuk mengakui kebohongan dan kebodohannya, tapi dampak dari apa yang sudah dilakukan, sangat buruk bagi Citra Prabowo sebagai seorang Capres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun