Saat semua jalan tertutup, Langit terang pun terasa gelap. Mengibas angin Tak lagi terasa. Hati sepi meski dalam keramaian, saat itulah ajal terasa sangat dekat.
Itulah keputus-asaan orang-orang dalam kegelapan. Yang tidak mampu melihat cahaya dalam gelap. Dunia ini baginya gelap dan senyap. Matanya buta melihat terang cahaya-Nya.
Padahal masih ada orang-orang yang mampu melihat cahaya dalam kegelapan. Itulah fitrah sejati manusia, yang selalu sadar bahwa dia tidak sendiri. Dia sadar hidup karena ada yang menciptakan. Tidak jumawa dengan segala kelebihan yang dimilikinya.
Dia selalu sadar akan adanya pasangan di setiap penciptaan. Dia sadar bahwa dalam setiap kegelapan selalu ada cahaya. Dia sadar dalam setiap derita ada kesenangan. Hidupnya selalu penuh harapan.
Itulah orang yang kuat, orang yang selalu sadar ada yang mendampinginya. Orang yang selalu sadar bahwa penderitaan adalah juga nikmat-Nya. Juga selalu siap menghadapi kesenangan dengan segala cobaannya.
Orang kuat ini bisa saja jumlahnya hanya sedikit. Tapi kemampuannya menularkan kekuatan, membuat tumbuh kembangnya orang kuat begitu pesat. Orang menjadi kuat karena merasa dekat dengan sumber kekuatan Yang Maha kuat.
Orang-orang kuat sudah teruji dari segala situasi. Semua keadaan membuat mereka nyaman. Tetap produktif disaat yang sulit. Mereka tidak hidup bergantung pada keadaan. Mereka hidup dan menyerahkan hidup kepada sang Pencipta-Nya.
Tetaplah hidup dalam keramaian meski saat kesepian. Tetaplah bergembira saat diliput kesedihan. Semua diciptakan secara berpasang-pasangan, semua ada kawan dan lawannya.
Orang kuat bukanlah hanya kuat secara fisik semata, kuat secara mental sejatinya adalah kekuatan yang lebih Dahsyat. Kuat secara fisik, sangat mudah dilemahkan kekuatan lainnya, tapi kuat secara mental akan teruji secara ruhaniahnya
