Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mulut-Mulut Penuh Kaki

17 September 2018   16:08 Diperbarui: 17 September 2018   16:53 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: aktual.com


Foto : mom.or.id

Ini bukan tentang mulut-mulut
pemakan sop kaki sapi
Tapi ini tentang mulut-mulut
Yang menjual ayat suci

Kadang melantunkan ayat suci
Kadang pula melaknat Dan
Memuntahkan caci-maki
Seperti makan obat setiap Hari

Agama menganjurkan untuk
Bersikap santun Dan terpuji
Dalam syiar dan dakwah
Agar agama yang suci tidak ternodai
Oleh sumpah serapah dan caci-maki

Sepanjang pengembaraan usiaku
Aku belajar dari teladan Rasulku
Dan para sahabatnya
Tidak aku jumpai kata-kata keji
Dalam mengajak ummat pada kebaikan
Karena mengajak pada kebaikan
Haruslah disampaikan dengan cara yang baik

Tapi entahlah ini
Aku melihat mulut-mulut itu penuh kaki
Bahkan juga mungkin penuh dengan
Kotoran sapi dan Kutil babi

Jakarta, 160918

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun