Menulis di Platform literasi itu memang gampang, yang susah itu membuat artikel yang direspon banyak pembaca. Direspon itu bukan cuma di-Likes, di-Click, tapi juga dikomentari.
Itulah soal yang ingin dibahas dalam Tulisan ini. Saya salut dengan teman-teman yang memiliki kemampuan membuat artikelnya rame dikunjungi, dibaca, diapresiasi dan dikomentari. Tentunya dia punya Rahasia tersendiri.
Ada memang seorang penulis yang memiliki kemampuan seperti itu, dia tahu persis audience yang dihadapinya dikomunitas yang diikutinya, dia sadar betul selera rerata pembaca dikomunitas tersebut. Dengan demikian dia tidak perlu meraba lagi seperti apa artikel yang digandrungi pembaca.
Ilmu seperti itu jujur saja saya belum memilikinya, meskipun secara jam terbang didunia penulisan cukup lumayan lama. Skill seperti itu memang tidak dimiliki setiap orang, hanya orang-orang tertentu saja, yang benar-benar memiliki talenta yang luar biasa. Diberbagai platform literasi banyak sekali orang-orang yang memiliki talenta seperti itu.
Dalam pandangan Saya Ada 4 Hal yang membuat sebuah artikel banyak mendapat apresiasi, baik secara viewer maupun tingkat keterbacaannya :
Up to date
Kemampuannya merespon situasi terkini adalah modal terkuat yang dimilikinya, sehingga apa yang dituliskannya up to date, sesuai dengan situasi terkini. Dengan demikian artikel yang dituliskannya menjadi aktual. Biasanya sesuatu yang aktual itu Akan dengan sendirinya direspon pembaca, karena keingintahuan pembaca tentang hal yang dituliskannya.
Olah kata
Pengolahan kata bukanlah hal yang remeh. Pengolahan kata adalah juga skill yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Penggunaan Diksi terutama, ini akan menjadi sesuatu yang menarik bagi sebuah artikel. Kemampuan inipun Saya tidak memilikinya, makanya saya sangat iri sama Penulis yang Jago dalam mengolah kata. Jam terbang Juga sangat menentukan.
Pemilihan Judul
Ini Juga menjadi sesuatu yang sangat Penting dalam sebuah artikel, karena dari judul yang menarik akan sangat mempengaruhi minat pembaca untuk membaca artikel yang dituliskan. Lagi-lagi saya cuma bisa mengulas tentang Hal ini, sementara Saya sampai saat ini masih belum mampu membuat judul artikel Saya dengan Judul yang menarik.