Koalisi Prabowo dan SBY kayaknya sudah betul-betul menemukan pasangan Capres dan Cawapres yang Ideal. Apa yang diharapkan oleh SBY selama ini pelan tapi pasti terpenuhi. Harus diakui SBY memang piawai dalam berpolitik, PKS yang sudah bekerja keras, SBY yang akan memetik hasilnya. Demokrat tidak perlu bersusah payah seperti PKS, namun secara politis apa yang ditargetkan tercapai.
Berdasarkan info yang sangat layak dipercaya, kemungkinan besar koalisi Prabowo dan SBY akan mengusung pasangan Anies dan AHY, karena secara politis kedua politisi muda ini dianggap mewakili pemilih kaum milenial. Secara legowo Prabowo mengubur keinginan dan impiannya, demi memenangkan kostestasi Pilpres 2019. Strategi ini sangat tepat, kalau memang yang ditargetkan adalah pemilih dari kaum muda, yang memang prosentasenya cukup lumayan.
Politikus PDIP Effendi Simbolon mengungkapkan bahwa pihak koalisi oposisi mempersiapkan akan mencalonkan Anies Rasyid Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres dan cawapres. Dia mengaku, informasi yang didapatkannya merupakan informasi terpecaya. Kalau melihat situasi dan kondisi terkini, pasangan Anies dan AHY ini memang sangat potensial untuk mengalahkan Jokowi.
Memang Politik itu sangat dinamis, seketika bisa berubah tanpa bisa diduga. Bisa saja ini hanya sebatas isu yang dihembuskan elit PDIP untuk memecahkan persepsi publik terhadap Prabowo sebagai Capres. Upaya penggiringan opini seperti ini dalam Politik adalah Hal yang biasa. Imformasi yang disampaikan Effendi Simbolon diakui berdasarkan info dari lingkaran A1, seperti yang dikatakannya pada media,
"Mereka sampaikan, mereka mempersiapkan untuk ujungnya nanti untuk mencalonkan Anies dan AHY. Yang ngomong A1," ujar Effendi, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
"Jadi mereka ada formasi menang kalah, menang menang, ini mereka cari yang menang menang," lanjutnya.
Kalaulah yang terjadi nantinya memang Anies dan AHY yang dimajukan, itu artinya PKS benar-benar "Asin," impiannya untuk menggaet Anies dipasangkan dengan Aher hanya tinggal mimpi, PKS secara tidak langsung dipaksakan mau ikut gerbong koalisi atau tidak, kalau pun tidak maka kemungkinan besar koalisi ini hanya diikuti Partai Gerindra, Demokrat dan PAN.
Dengan demikian, walaupun Demokrat hanya kebagian sebagai Cawapres, namun dalam koalisi ini jelas Demokrat mempunyai peranan yang cukup Penting. Masuknya PAN dalam koalisi ini hanya sebagai pelengkap penderita. Satu hal lagi, dengan dominasi Demokrat di Koalisi ini, harapan Amien Rais untuk menjadi Presiden kembali terkubur.
Koalisi Prabowo dan SBY ini bukan saja mengubur harapan PKS dan PAN, tapi mengubur terciptanya Koalisi Keumatan yang diprakarsai Habib Riziek Shihab, dan Koalisi Umat Madani, yang diprakarsai Amien Rais dan Syarwan Hamid. Disinilah perlu diakui kelebihan SBY, dia bisa mematahkan harapan banyak orang Demi tercapainya keinginan Politik Pribadinya, dan itu dalam Politik sah-sah saja, yang pintar berpolitik Dialah yang menjadi pemenangnya.
Kalaulah benar apa yang disampaikan Effendi Simbolon tersebut, itu artinya Koalisi Jokowi pun sudah menyiapkan pasangan Cawapres pendamping Jokowi, yang sangat memungkinkan bisa mendulang suara melebihi pasangan Anies dan AHY, salah dalam memilih Cawapres, maka berakibat patal bagi elektabilitas Jokowi. Jelas Pilpres 2019 nanti Akan lebih seru jika Jokowi berhadapan dengan Anies Baswedan.
Pilpres kali ini sepertinya Akan mengulangi kesusksesan SBY pada 2004 yang lalu, dimana SBY sebagai Mantan Menteri Megawati, mencalonkan diri sebagai rival Megawati di Pilpres 2004, dan SBY memenangkan pertarungan tersebut. Akankah Anies yang merupakan mantan Menteri Jokowi pun Akan mengalahkan Jokowi di
Pilpres 2019.? Wallahu'alam..
Sumber berita : https://m.kumparan.com/@kumparannews/suasana-pertemuan-jokowi-dan-ketum-parpol-koalisi-di-istana-bogor-27431110790551939