Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Posisi Tawar Turun, PKS, dan PAN Ikut Koalisi Tanpa Syarat

26 Juli 2018   07:34 Diperbarui: 26 Juli 2018   08:22 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : bogornews.com

Konstelasi Politik menjelang Pilpres 2019, terlebih lagi menjelang pendaftaran Capres dan Cawapres sudah mulai jelas arah koalisinya, baik dikubu Jokowi, maupun kubu koalisi Prabowo. Pertemuan Prabowo dan SBY mengisyaratkan pemufakatan koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Meskipun dari pertemuan tersebut belum membicarakan siapa kelak yang Akan menjadi Capres dan Cawapres nya.

Bagi Partai Gerindra, Prabowo sebagai Capres adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Apakah Partai Demokrat masih keukeuh dengn syarat Koalisinya seperti sebelumnya, dimana Demokrat memberikan syarat mau berkoalisi dengan Gerindra, asal bukan Prabowo yang menjadi Capres. Pada pertemuan kemarin itu Demokrat tidak lagi mengajukan syarat tersebut, dan SBY sendiri juga tidak mengharuskan AHY sebagai Cawapres.

Saat Prabowo dan SBY melakukan pertemuan, Jokowi dan Koalisinya Juga mengadakan pertemuan di Istana Bogor. Pertemuan yang dihadiri oleh 6 Ketua umum Parpol, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar, Erlangga Hartarto, Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy, dan Ketua Umum Hanura, Osman Sapta Odang.

Sambil menyantap masakan padang, pertemuan inipun terbilang Santai, sehingga memunculkan istilah "Rendang Koalisi." Seperti yang dikatakan Romy ketum PPP,

"Yang pasti, malam ini acaranya adalah makan malam dengan menu rendang koalisi," ujar Romy sapaan akrab Romahurmuziy sebelum pertemuan.

"Mestinya ini dilakukan sebelum 15 Juli, namun karena mencari waktu yang cocok untuk semua, maka baru hari ini, 23 Juli mulai jam 19.00 dapat dilaksanakan," 
imbuhnya.

Dua kubu ini sepertinya sudah memperlihatkan kejelasan siapa konco Koalisinya. Yang menjadi pertanyaan adalah, kemana PKS dan PAN akan berlabuh. Kalau berdasarkan persyaratan ambang batas pencalonan Presiden, gabungan antara Gerindra dan Demokrat sudah memenuhi syarat ambang batas pencapresan 20 persen, begitu Juga bagi Koalisi Jokowi, malah melebihi persyaratan tersebut. Tanpa PKS dan PAN pun sudah tidak berpengaruh apa-apa bagi kedua kubu.

PKS akan menolak bergabung ke Gerindra, jika Gerindra mengusung Prabowo, PKS menginginkan Anies Baswedan berpasangan dengan Aher. PAN sudah menutup diri untuk bergabung dengan Koalisi Jokowi, sedang berusaha merapat ke Koalisi Prabowo dan SBY. Gesture Politik PAN memang pas merapat ke SBY dan Prabowo, karena Karakter politiknya memang ada disitu.

Sementara PKS, kalau tidak ikut gerbong Prabowo dan SBY, jelas berusaha merapat ke Koalisi Jokowi. Artinya posisi tawar PKS sudah turun, kalau sudah tidak memiliki posisi tawar, maka masuk di koalisi Jokowi pun tanpa syarat. Tidak bisa lagi meminta jatah Cawapres, atau minta jatah posisi Menteri sesuai dengan keinginan. Itu pun kalau PKS lolos parliamentary threshold (ambang batas parlemen), kalau tidak lolos ya apa boleh buat, terpaksa masuk kotak.

Jadi kalaupun PKS dan PAN masuk di koalisi sekarang ini sudah tanpa syarat apa pun, pilihannya cuma "Take it or Leave it," kalau leave it terus mau kemana.? Emang Ada poros ketiga..kayaknya gak mungkin deh.

Sumber berita : https://m.kumparan.com/@kumparannews/suasana-pertemuan-jokowi-dan-ketum-parpol-koalisi-di-istana-bogor-27431110790551939

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun