Lelaki Senja
Senja yang beranjak langkah kaki mulai tertatih
Diantara waktu usia yang mulai letih
Mencari jejak benih yang ditanam saat musim
Tidak satupun yang dapat dipetik
Padahal kini saatnya musim panen
Lelaki senja melempar pandang
Sejauh mata memandang, pada ladang yang dulu
ditaburinya benih
Hatinya perih
Wajahnya mulai terlihat letih
Padang ladang begitu kering
Ruang hatinya pun kering
Tak satu pun benih yang ditanam bisa dipetik
Lelaki senja bersimpuh diujung senja
Terbersit rasa kecewa diwajahnya yang menua
Lelaki senja berjalan menuju Senja
Pandangannya semakin gelap oleh kecewa
Benih yang ditanam tak membuahkan hasil
Padahal itulah satu-satunya harapan
Untuk mengakhiri senja.
Jakarta, April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H