Bagi hampir setiap orang tua, anak adalah harta yang tidak ternilai harganya, Demi anak apa pun sanggup dilakukan, ibarat kata, kepala bisa jadi kaki, kaki pun bisa jadi kepala. Itulah tanggung jawab orang tua terhadap anak, atas Amanah yang diberikan Tuhan sang Pencipta.
Amanah tersebut adalah ujian bagi orang tua, mulai dari menghidupi, memberikan pendidikan sampai menghantarkannya kepelaminan, sampai sejauh itu pun belum selesai tanggung jawab orang tua, mengawasi dan menjaga kehidupan anak tetaplah dilakukan, meskipun secara kewajiban tidak lagi seberat ketika mereka belum berkeluarga.
Apakah anak pun akan menempatkan diri dalam tanggung jawab terhadap orang tuanya Akan seperti Orang tua terhadap anaknya,? Tidak semua anak Akan menyadari Hal ini, semua tergantung bagaimana pendidikan Akhlak yang ditanamkan orang tua terhadap anaknya, tapi memang anak tidak Akan mampu berlaku Hal yang sama terhadap orang tua, seperti halnya orang tua terhadap anaknya.
Banyak faktor yang menyebabkan tidak semua anak bisa memperlakukan orang tua seperti halnya orang tua terhadap anaknya, hal-hal yang sangat mempengaruhi adalah pengalaman perlakuan, anak-anak yang merasa diperlakukan tidak Adil oleb orang tuanya Ada kecenderungan kurang peduli sama orang tuanya, tapi ini Juga sangat dipengaruhi oleh Karakter lahir.
Pengaruh Pola Asuh
Pola Asuh sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang diasuh dengan Pola Asuh Demokratis akan cenderung berpikir terbuka, menghasilkan karakteristik anak anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, dan koperatif terhadap orang-orang lain.
Anak-anak yang menerima Pola Asuh Demokratis ini biasanya hubungan dengan orang tuanya cenderung dekat dan akrab, mempunyai perhatian yang besar terhadap orang tua, Juga Akan mewarisi sifat Demokratis dalam keluarganya, sehingga pola asuh yang diterima dari orang tua sangat bisa Akan diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Lain lagi dengan anak yang menerima Pola Asuh Otoriter, anak yang seperti ini Akan mempunyai karakteristik yang keras, anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri, pemaluu dan tidak percaya diri untuk mencoba hal yang baru.
Anak-anak yang menerima Pola Asuh seperti ini akan mempunyai dendam Masa lalu yang terus membekas dalam dirinya, sehingga terh
adap orang tua biasanya cenderung kurang peduli, dalam berkeluarga pun dia akan mewarisi prilaku otoriter, egois dan Akan mendidik anak-anaknya dengan Cara yang Otoriter Juga.
Ada Juga Pola Asuh yang permisif Dan Penelantar, Saya tidak Akan membahasnya, karena Pola Asuh yang seperti ini meskipun banyak, namun Pola Asuh Demokratis Dan Otoriter sudah cukup mewakili Dua Karakter umum hasil pendidikan keluarga yang banyak Kita jumpai dalam keseharian.
Kesimpulannya, perlakuan orang tua terhadap anak, Akan sangat mempengaruhi perlakuan anak terhadap orang tua, banyak Kita saksikan orang tua yang dimasa tuanya ditelantarkan anak-anaknya, bisa jadi semua itu dikarenakan prilaku orang tua semasa mendidik anak-anaknya cenderung menelantarkan anak-anaknya, kalau pun Ada orang tua sudah memperlakukan anak-anak sebaik mungkin, namun dimasa tuanya tidak menerima perlakuan baik dari anaknya, itu semata Tuhan sedang menguji keikhlasannya.