Lama tidak menulis di Kompasiana membuat saya harus kembali beradaptasi dengan K'ner, mungkin itu bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan, hal yang tersulit yang saya alami justeru beradaptasi dengan "Ruh Tulisan" yang sesuai dengan flatform Kompasiana, karena menurut saya itu sudah jauh berubah dengan kondisi saat saya masih aktif menulis.
Perubahan flatform tulisan di Kompasiana saat ini sangatlah terasa, perubahan tersebut mungkin disebabkan banyak faktor, bisa karena faktor internal juga karena faktor eksternal, yang jelas bukan karena Kompasiana sudah Masuk Istana. Sebagai Jurnalisme Warga yang terbesar saat ini, dan semakin dikenal dijagat media online, tentunya Kompasiana harus menyikapi situasi agar bisa terus bertahan dengan aman dan nyaman.
Secara positif saya pikir memang Kompasiana harus terus mengikuti perkembangan, tapi ada baiknya Kompasiana tetap menjaga "Ruh Tulisan" yang memang sesuai dengan karakter aslinya seperti diawal-awal kemunculannya, karena itulah magnit Kompasiana, yang menarik banyak orang untuk membaca dan menulis di Kompasiaana.
Dalam proses beradabtasi kembali dengan situasi dan kondisi di Kompasiana, saya mulai sesikit memahami seperti apa karakteristik tulisan sesuai dengan kondisi saat ini, tapi terseret arus kebanyakan bukan juga harus menjadi pilihan, konsistensi terhadap karakter tulisan yang memang sesuai dengan jiwa tetap harus dipertahankan.
"Memang hidup senantiasa harus terus belajar, belajar membaca situasi dan beradabtasi dengan keadaan, namun kelenturan bukan berarti mengalah terhadap keadaan. Perjuangan tidaklah sebatas kekalahan, karena kemenangan bisa diraih setelah ada yang dikalahkan." (Ajinatha).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H