Seseorang dengan status TERSANGKA selama kurang lebih 1 tahun tidak ditangkap, dan tetap dengan leluasa bisa bergerak dan berpolitik, itulah Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang konon kabarnya dilengserkan dari jabatannya karena alasan menjadi tersangka kasus korupsi, tapi sebagian kalangan menganggap pelengseran Anas tersebut sangatlah sistemik.
Kenapa KPK begitu susah menangkap seorang Anas ? padahal Anas adalah sosok yang biasa saja, seperti halnya politisi muda lainnya. Ada yang beranggapan Anas memegang Kartu Truff SBY, sinyalemen ini bisa saja dipercaya, mengingat sejarah dan latar belakang Anas yang direkrut dari Komisioner KPU oleh SBY ke partai Demokrat.
Dugaan Anas memegang Kartu Truff SBY ini bisa menjadi benar jika KPK ternyata betul-betul tidak bisa menangkap Anas, tapi sebaliknya dugaan itu menjadi gugur jika Anas pada akhirnya ditangkap KPK, dan Anas tidak bisa berbuat apa-apa. Atas dugaan tersebut banyak kalangan berharap Anas akan membuka segala rahasia yang dia ketahui tentang SBY dan Partai Demokrat, tapi sampai saat
ini Anas masih bungkam.
Sebagai seorang Politisi Muda, Anas memiliki "Gestur Politik" yang sikap, tindakan dan ucapannya selalu politis, sehingga membuat dia berbeda dengan politisi muda lainnya. Keberaniannya selama ini dalam mensejajarkan pemikiran-pemikirannya dengan SBY, dan bahkan secara frontal berani berhadapan dengan SBY, keberanian seperti itulah yang diterjemahkan sebagai Anas memegang kartu truff SBY.
Pertanyaannya adalah, apakah Anas memegang kartu truff SBY, apa saja yang Anas ketahui tentang SBY dan Partai Demokrat, apakah Anas benar-benar akan membuka semua yang dia ketahui. Jawabannya semua tergantung KPK, kalau KPK benar-benar menangkap Anas dan Anas tidak melakukan perlawanan, maka semua dugaan Anas memegang kartu truff SBY itu salah, dan itu artinya tidak ada rahasia SBY yang diketahui oleh Anas. Mari sama-sama kita lihat, seperti apa sikap Anas jika benar-benar ditangkap KPK, apakah dia bernyanyi seperti halnya Nazaruddin, atau dia akan Bungkam seperti Susno Duadji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H