Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peluru Takdir

11 April 2013   17:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu laras senjata penuh nafsu

memuntahkan peluru secara membabi buta

belasan peluru yang buta

mencabut nyawa secara seketika

begitulah ketika manusia dikalahkan nafsu dan akal sehat

.

Empat jasad meregang nyawa..korban dendam

begitulah hidup..ketika hidup harus membunuh

maka bersiaplah untuk dibunuh..

semua hanya antara dan perantara..

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun