Belum selesai mengurus perkara anaknya Rasyid Amrullah Rajasa, dalam kecelakaan BMW Maut, kini Menko Perekonomian Hatta Rajasa harus dipermalukan lagi oleh ulah Preman-preman yang baku hantam dengan aparat kepolisian. Insiden ini terjadi, Kamis 3 Januari 2012 sekitar pukul 14.00 di Kantor Kemenko Perekonomian di Lapangan Banteng Jakarta.
Kronologis peristiwa tersebut terjadi berawal dari adanya Demo sekelompok mahasiswa yang menuntut agar tidak ada diskriminasi perlakuan hukum atas anak Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang sudah merenggut 2 orang korban jiwa. Berdasarkan keterangan Kapolsek Sawah Besar, Komisaris Polisi JR Sitinjak, mengatakan sepuluh orang itu datang dari dalam kantor Hatta Rajasa. “Dia menantang polisi. Meraka sampai buka baju,”
Selanjutnya menurut Sitinjak, kesepuluh orang tersebut mengeluarkan kata-kata kasar meminta para pendemo menghentikan aksinya. Mereka bahkan juga mengeluarkan kata-kata kasar kepada polisi yang sedang bertugas mengamankan situasi. Melihat kenyataan tersebut polisi pun tidak tinggal diam, dan melakukan perlawanan, sehingga terjadilah baku-hantam antar sepuluh preman berbaju hitam tersebut dengan aparat kepolisian.
Insiden seperti ini jelas akan menjadi persoalan baru bagi Hatta Rajasa, sangat terkesan ke publik bahwa Hatta Rajasa lebih senang menggunakan Preman dari pada aparat keamanan dalam mengamankan kantornya. Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVAnews, kesepuluh orang tersebut disewa salah satu Staf Khusus Menko Perekonomian, Abdul Rasyid, yang kebetulan menjadi salah satu korban yang terpukul pada saat keributan tersebut.
Namun pernyataan ini berbeda dengan pengakuan Rasyid, menurutnya orang-orang tersebut hanyalah simpatisan yang ingin mengamankan demo. Tapi pada kenyataannya dilapangan, orang-orang ini justeru yang memancing keributan. Maraknya premanisme sekarang ini seperti nya akibat dari memang ada orang-orang yang senang menggunakan jasa mereka, lebih senang menggunakan jasa preman dibanding menggunakan jasa aparat keamanan.
Seharusnya Kantor kementerian menggunakan jasa aparat keamanan negara untuk mengamankan demo, bukanlah justeru membayar jasa preman untuk pengamanan kantor. Baru saja media memberitakan bahwa pengadilan tunduk terhadap tekanan preman, sekarang Kantor Kementerian diamankan oleh Preman. Agaknya preman sekarang ini sedang naik daun.
Sumber tulisan :
http://us.m.news.viva.co.id/news/read/379334-polisi-terlibat-adu-jotos-di-kantor-hatta-rajasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H