Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sebaiknya Marzuki Alie Mundur dari Ketua DPR

20 November 2012   04:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:02 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="illustrasi : dari wall Facebook Balkan Amdan"][/caption] Lewat tulisan ini penulis bukanlah ingin menyuruh Marzuki Alie untuk melepaskan jabatannya dari Ketua DPR, karena memang penulis tidak punya kapasitas dan kompetensi untuk itu, tulisan ini hanyalah sebuah masukan bagi Ketua DPR RI Marzuki Alie, dan hal ini penulis kemukakan hanya dikarenakan rasa belas kasihan terhadap beliau, juga terkait dengan pernyataan beliau di media bahwa tidak ada lagi kebanggaan memimpin lembaga legislatif yang semakin cenderung tidak disukai masyarakat. Seperti yang dikatakannya pada Rakyat Merdeka“Nggak ada lagi kebanggaan. Saya punya kebanggaan kalau  bisa menghasilkan anak didik menjadi orang hebat,” Kalau melihat pernyataan diatas, jelas bahwa Marzuki Alie sudah lelah menjadi Pimpinan DPR, karena tidak lagi bisa memperbaiki Citra DPR yang semakin buruk dimata masyarakat. Adalah sebuah kepuasan tersendiri ketika kita mampu memimpin suatu lembaga, dan lembaga tersebut pun memiliki prestasi dan diapresiasi keberadaannya oleh masyarakat, tapi jika yang terjadi adalah sebaliknya, jalan yang terbaik adalah mundur dari jabatan tersebut, dan angkat bender putih sebagai tanda tidak sanggup lagi meneruskan jabatan tersebut. Itulah jalan yang terbaik dan bijaksana bagi seorang pemimpin. Tapi ketika kita tidak mampu memimpin, dan mencari-cari kesalahan orang-orang yang kita pimpin, sementara kita tetap menikmati segala suasana yang tidak kondusif tersebut, juga terus menikmati segala fasilitas yang ada, itu sama halnya dengan "Menepuk AirDidulang, Terpercik Muka sendiri," satu sisi mengeluhkan buruknya citra lembaga yang kita pimpin, tapi yang buruknya lembaga tersebut merupakan juga buruknya kita sebagai pemimpin lembaga tersebut. Ada kesan yang penulis tangkap dari pernyataan Marzuki Alie ini, beliau merasa sudah berbuat banyak terhadap lembaga DPR, tapi tetap saja lembaga DPR dinilai buruk oleh masyarakat. Tidak adanya perubahan kinerja anggota dewan, dan buruknya prilaku anggota dewan, serta semakin banyaknya anggota dewan yang terjerat berbagai kasus besar dinegara ini, sehingga hal-hal tersebut diataslah yang membuat lembaga DPR semakin buruk citranya dimata masyarakat. Seperti diketahui, hasil riset ter­baru Lingkaran Survei Indo­nesia (LSI) memperlihatkan ada­nya kencenderungan rakyat se­makin benci dengan anggota DPR. Hasil survei ini menunjukkan, sebanyak 56,43 persen publik tidak menginginkan anak-anak­nya kelak menjadi anggota DPR. Hanya 37,62 persen yang men­dambakan anaknya jadi anggota dewan.(Rakyat Merdeka). Memang bekerja itu haruslah membuat kita nyaman dengan profesi dan jabatan yang kita tekuni, tapi ketika profesi dan jabatan itu tidak lagi memberikan rasa nyaman, ada baiknya kita keluar dari jabatan tersebut, karena kalau tidak  maka akan menjadi sumber penyakit didalam diri kita. Tapi entahlah kalau Marzuki Alie masih sangat menikmati fasilitas jabatannya sebagai Ketua DPR RI, kalau masih menikmati, tentunya akan malas untuk berdiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun