Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Foke "Lebih Populer" Dibandingkan Jokowi

17 September 2012   12:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ternyata sebagian orang-orang betawi ada juga yang tidak takut sama ancaman Nachrowi, bahkan moto mereka "Walau Betawi, Tetap Pilih Jokowi." Telusur punya telusur, ternyata mereka justeru menjadi tidak simpati pada Fauzi Bowo dan Nachrowi, mereka menganggap sudah terlalu lebay dan seolah-olah Penguasa Betawi.

Beberapa pernyataan Foke akhir-akhir ini memang tidak mengundang simpati, begitu juga dengan pernyataan Nara. Berdasarkan hasil survey LSI, memang Foke lebih Populer dibanding Jokowi, tapi yang tidak kalah menarik adalah Jokowi lebih disukai. Tidak populer namun disukai tentu akan lebih berpeluang untuk meraih banyak simpati. Seperti yang dikatakan Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi, Ph.D:

"Sebanyak 97 persen responden mengetahui Foke, sedangkan hanya 84 persen mengetahui Joko Widodo," katanya di Jakarta, Senin (17/9/2012). Lebih lanjut dikatakannya, "walaupun Foke lebih populer dari Jokowi, belum tentu Foke lebih disukai ketimbang Jokowi."(AntaraNews.com)

Jadi tidaklah aneh, walau betawi tapi tetap milih Jokowi, karena rasa simpati tidaklah bisa dibeli. Kalau soal populer, sangatlah wajar jika Foke lebih populer dibandingkan Jokowi, karena memang Foke putra asli betawi, tapi soal Foke tidak terlalu disukai tentulah banyak faktor yang menyebabkannya.

Apakah dengan memperoleh banyak simpati, Jokowi akan memenangkan Pilkada DKI, atau justeru dengan Populeritasnya Foke akan dengan mudah bisa mememangkan kompetisi, tentunya semua sulit diprediksi. Banyak faktor yang menyebabkan Foke bisa menang, begitu juga Jokowi, kedua Cagub ini mempunyai peluang yang sama, tapi memang simpati masyarakat itu sangatlah menentukan nantinya dibilik suara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun