Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang Terbaik dari Semua yang Tidak Baik

17 Juni 2012   15:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:52 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang sahabat saya bingung mau menyalurkan aspirasinya pada Partai Politik dalam Pemilu 2014. Karena menurutnya sekarang ini tidak satu partai pun yang dapat dia percayai, semua partai politik hanya manis dikampanye, dan politisinya terlihat baik hanya menjelang Pemilu. Saya bilang sama dia buat apa bingung, pilihannya cuma dua, memilih atau tidak memilih.

Dia keberatan dengan jawaban saya, menurut dia sebagai warga negara yang baik kita wajib memilih, sekali pun pada akhirnya pilihan kita itu salah, tapi sebagai warga negara kita sudah menjalankan hak dan kewajiban, begitulah katanya. Saya salut juga dengan argumentasinya, ternyata tidak semua masyarakat skeptis terhadap pemilihan umum.

Saya bilang lagi sama dia, itu artinya kamu tidak bingung, buktinya kamu bisa tetap memilih sekali pun pilihannya salah. Tapi yang diinginkan dia sebetulnya bagaimana menentukan pilihan pada partai politik, sementara tidak satu pun partai politik yang dianggap baik dan bisa mewakili aspirasinya.

Jawaban terakhir sama dia, "Pilihlah yang Terbaik dari semua Yang Tidak Baik" tapi argumentasinya dia, kalau semuanya tidak baik ya gak mungkin lagi ada yang terbaik. Saya jadi bingung sendiri mau menjelaskan apa lagi, akhirnya pilihan dia seperti saya, memilih atau tidak, tidak akan berpengaruh apa-apa, karena semuanya tetap saja bisa direkayasa. Memilih juga tidak memperbaiki keadaan, tidak memilih juga keadaannya sama saja.

Maaf ini bukan agitasi atau pun provokasi, yang jelas ini bukanlah basa-basi. Terpengaruh atau tidak Anda pada tulisan ini, tidak akan mempengaruhi keadaan sebenarnya, dan tidak pula tulisan ini akan menyebabkan revolusi. Semua terpulang pada pilihan Anda sendiri, hidupn Anda..Andalah yang menentukan, bukan siapa-siapa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun