Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada "Ikan Koi" di Partai Demokrat

31 Januari 2012   15:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata Ikan Koi juga bisa berpolitik, dan bukan hanya pintar berpolitik, tapi juga bisa memakan mangsa atau lawan politiknya. Inilah yang dikatakan Ketua Departemen Perekonomian Partai Demokrat (PD) Sutan Bhatoegana yang juga anggota DPR-RI. Bhatoegana mengatakan, ada kelompok ikan KOI di internal PD. Kelompok ini disebut Sutan ingin memakan Anas dan target lain, sampai habis dengan selalu menebar fitnah dimana-mana. Melihat pernyataan ini berarti benar kalau dikatakan PD sudah tidak solid, dan benar ada Badai Tsunami di dalam PD. Kalau konflik internal saja tidak bisa diselesaikan oleh Pembina Partai, bagaimana mungkin bisa menyelesaikan konflik eksternal. Semakin sering kader PD mengeluarkan pernyataan, maka semakin kelihatan kelemahan dan kebobrokan di Internal PD. Kalau banyak pengamat politik mengatakan, bahwa politisi PD kurang memiliki jam terbang dan kedewasaan dalam berpolitik ada benarnya. Indikator lain, bahwa politisi PD kurang mempunyai bobot dalam berpolitik adalah, PD merasa tersandera oleh kekuatan politik lain, seharusnya sebagai partai berkuasa, PD mempunyai Bargainning Power, dan itu tidak mudah untuk di politisasi oleh kekuatan politik lain. Saya malah curiga, yang ada di tubuh PD itu bukanlah Ikan Koi, tapi ikan Piranha, karena kalau ikan koi, bukanlah ikan yang berbahaya, ikan koi lebih tepat dikatakan ikan hias yang bukan pemakan yang buas, sangat berbeda dengan ikan piranha. Ikan Piranha juga sangat tepat dijadikan Ikon politisi yang tamak, ganas dan penuh ambisi. Sumber tulisan dikutip dari berbagai media Online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun