Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Catatan

KPK Terpecah Belah, Anas dan Andi Selamat

26 Januari 2012   16:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:25 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau pimpinana KPK berbeda pendapat antara satau dengan yang laiannya, itu hal yang biasa, tapi kalau karena perbedaan pendapat tersebut menyebabkan perpecahan ditubuh KPK itu baru luar biasa. Dikabarkan, karena Bambang Wijoyanto dan Busyro Mukodas meminta agar Abraham Samad menunda terlebih dahulu penahanan Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng, karena hal ini akhirnya Abraham Samad naik pitam, dan dikabarkan sampai membanting sesuatu karena geramnya. Sebetulnya yang perlu dipertanyakan adalah, kenapa Bambang dan Busyro minta ditunda dulu penahan kedua orang tersebut.

Sementara itu, Abraham samad ketika ditanya media soal ini, dia menjelaskan tidak ada perpecahan di KPK, dan KPK tetap solid. Ada baiknya kalau para pimpinan KPK menggelar jumpa pers untuk klarifikasi tentang persoalan ini, agar masyarakat menjadi jelas, karena kalau KPK sudah terpecah belah, bagaimana kelanjutan pengusutan kasus yang sekarang ini sedang ditangani KPK, adakah ini bisa dijadikan sebagai indikator bahwa KPK diintervensi penguasa, memangnya kenapa Kalau Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng ditahan, apakah negara ini akan hancur karena?  Saya rasa tidaklah demikian.

Kenapa Bambang yang selama ini sangat dipercaya integritasnya malah meminta menunda penahanan kedua orang tersebut, sudah berubahkah Bambang Wijoyanto setelah duduk di KPK, sementara Abraham samad yang kita ragukan malah terlihat lebih berani mengambil tindakan tegas. Kalau memamg ada gejala perpecahan ditubuh KPK, ada baiknya kondisi ini diantisipasi, kalau perlu pimpinan KPK yang tidak sejalan dengan Ketua KPK, ada baiknya diganti dengan Pimpinan KPK yang bisa sejalan dalam pemberantasan korupsi.

KPK jangan mengecewakan masyarakat yang sudah menggantungkan harapan pada jajaran pimpinan KPK yang baru, semua hal yang mengarah pada perpecahan harus dihentikan.   Jangan alihkan perhatian masyarakat yang sedang fokus mengikuti kasus wisma atlet dan berbagai kasus lainnya yang sedang diusut KPK, dengan persoalan perpecahan di tubuh KPK, hal ini akan bisa memicu kemarahan masyarakat dan mengurangi kepercayaan masyarakat pada KPK.

Apa mungkin memang pemerintah setengah hati memberantas korupsi, sehingga KPK terus diobok-obok dengan berbagai cara, belum lagi nanti intervensi DPR, yang anggotanya banyak terlibat kasus korupsi.   Saya rasa masyarakat tidak akan tinggal diam jika KPK terus diobok-obok oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan sepak terjang KPK yang sekarang ini. Ada baiknya Abraham Samad mengambil inisiatif untuk menjelaskan pada publik perihal dugaan perpecahan ditubuh KPK, dengan demikian publik akan menjadi tahu persoalan dan kondisi yang sebenarnya terjadi.

Sumber berita : Akbar Faisal: Informasi Itu dari Dalam http://kom.ps/peWQ via @kompascom

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun