Memanglah kalau ada pepatah mengatakan "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," inilah ungkapan yang tepat untuk menanggapi himbauan Presiden SBY, seperti yang diberitakan Kompas.com :
Senin (5/12/2011) siang ini, dua kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan, "Jauhkan seromonial dan protokoler."
Agaknya Presiden SBY baru terbangun dari tidur panjangnya, sehingga baru tersadar segala sesuatu yang dilakukannya selama ini sarat dengan "Seremonial," padahal sesuatu yang bersifat seremonial itu adalah merupakan budaya feodal.
Pemerintah SBY harus melakukan langkah-langkah produktif menjelang mengakhiri masa pemerintahannya, banyak kasus korupsi yang masih terus menggantung sehingga kasus tersebut pun dicurigai terkait dirinya dan juga Partai Demokrat.
Seperti yang dikatakannya dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, yang membahas persiapan Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dan persiapan Hari Antikorupsi Sedunia. Dua kegiatan itu akan berlangsung di Semarang, 9 Desember mendatang.
"Saya ingin Hari Antikorupsi Sedunia di Semarang nanti dijauhkan dari suasana protokoler. Saya ingin betul-betul kita bicara yang konkret dan tajam, memotret fakta yang ada sehingga kita bisa menentukan langkah yang tepat ke depan," kata Presiden.
Apakah pernyataan Presiden ini adalah manifestasi dari keseriusannya untuk menindak lanjuti pemberantasan Korupsi, atau ini hanya sebatas retorika seperti yang biasanya beliau lakukan, karena selama ini sudah terlalu sering kita mendengar pernyataan Presiden SBY, tentang Komitmennya terhadap pemberantasan Korupsi, namun nyatanya tetap saja tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Kalau mendengar pernyataan Presiden SBY ini memanglah sangat penuh harapan, karena seperti yang ditegaskannya lagi "Saatnya Kita Bekerja," itu artinya selama ini sepertinya Presiden SBY merasa Pemerintahannya tidak bekerja, dan baru sekaranglah mau serius bekerja. Sangat disayangkan justeru diakhir masa pemerintahannya baru tersadar, tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
Sumber berita :
http://m.kompas.com/news/read/2011/12/05/13323846/Presiden.SBY.Jauhkan.Seremonial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H