Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penari Striptease di Remang-Remang Jakarta Masih Ada

30 November 2011   17:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59 5364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin malam (19/11/2011), saya diundang sama aktris dan aktor sinetron (maaf namanya tidak bisa saya sebutkan), yang baru saja selesai penayangannya, saya diundang karena saya juga merupakan salah seorang crew produksi sinetron tersebut. saya diundang via BBM ke jalan Gajah Mada, kesalah satu tempat hiburan (maaf saya tidak bisa sebutkan namanya), yang menyediakan tempat privat room yang cukup mewah, yang mana didalamnya tersedia 3  buah kamar, 1 ruang makan, 1 ruang tamu yang juga merupakan sudut karaoke, dan juga ada mini bar sekaligus sudut ruang diskotik. Jam 10 malam saya menginjakkan kaki digedung tersebut, memasuki pintu utama sudah dihadang oleh sekuriti yang sangat ketat, semua digeledah satu persatu. Begitu saya katakan undangan dari kedua aktor dan aktris tersebut, saya pun langsung dibawa kelantai 6 dan langsung diantar ke privat room yang sesuai dengan pesan di BBM. Semua crew sinetron yang kami produksi hadir disana, kurang lebih ada sekitar 60 orang undangan yang hadir termasuk beberapa aktris dan aktor sinetron tersebut. Waktu terus bergulir, saya pun mencoba untuk bernyanyi disudut karaoke. Pas waktu menunjukkan pukul 00.00, karaoke pun distop oleh teman-teman..karena disudut diskotik diatas meja mini bar sudah berdiri tiga orang penari Striptease yang mulai menari. Sungguh ini diluar dugaan semua undangan yang hadir, kami tidak tahu kalau akan disuguhkan pertunjukan striptease. Saya pun tidak ketinggalan ikut menikmati tariannya, karena ini bukanlah yang petama menyaksikan pertunjukan seperti ini (gak munafik sih), seperti biasanya mereka terus menari dan pada setiap tahapannya mereka melepaskan pakaian yang dikenakan. Pada tahap awal mereka menanggalkan pakaian, sehingga hanya tinggal underwear. Pada tahap ini teman-teman pada sibuk memotret, namun begitu terlihat lampu kilat dari setiap kamera handphone yang digunakan, bodyguard para penari striptease pun langsung melarang, dan hasil pemotretan langsung disuruh dihapus dengan disaksikan langsung oleh bodyguard. Pada dua tahap terakhir, para penari mulai  menanggalkan Bra sampai pada akhirnya mereka bertiga bugil sama sekali, dan suasana pun semakin panas, namun karena lampu memang tidak boleh dinyalakan, maka semua tamu yang hadir pun hanya menyaksikan dalam suasana yang gelap, sampai pertunjukan berakhir. Untuk ukuran sekarang sebetulnya hal seperti ini bukanlah sesuatu yang aneh lagi, banyak sekali ruang-ruang privat yang disewakan untuk pertunjukan seperti ini. Terlebih didaerah kota..hiburan seperti ini merupakan hiburan malam yang sangat diminati, dan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Tapi anehnya, sering kita mendengar dari media bahwa tempat hiburan seperti ini banyak yang digrebek sama aparat, disisi lain ada yang terus berkembang tanpa pernah disentuh oleh aparat. Adakah ini pengaruh dari kecukupan upeti yang diberikan, sehingga yang tidak memenuhi standar upeti, maka akan digrebek dengan dalih operasi penutupan tempat hiburan yang melanggar aturan. Tepat jam 03.00 saya pun meninggalkan tempat hiburan tersebut, sementara driver saya teler, maka dengan sangat terpaksa saya pun mengendari mobil pulang, untung saja saya tidak terlibat dalam pesta minuman yang gelar oleh teman-teman. Demikianlah reportase singkat tentang remang-remang jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun