Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemerintah Tidak Mendukung Komodo Masuk New7Wonders

2 November 2011   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:10 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa Pemerintah Republik Indonesia tidak mendukung Pulau Komodo masuk dalam New7wonder, sementara pemerintah negara lain begitu antusias mendukung jagoannya dalam New7wonders. Apakah himbauan Presiden SBY agar masyarakat mendukung Komodo dalam New7wonders hanya basa-basi saja.

Mestinya pemerintah berterima kasih kepada upaya masyarakat yang berupaya mendukung Komodo masuk dalam New7wonders, seperti yang sudah dilakukan oleh Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Emmy Hafild cs, karena apa yang mereka perjuangkan adalah untuk kepentingan Bangsa dan Negara, sementara Pemerintah melepaskan tanggung jawab tersebut.

Mendengar wawancara Emmy Hafild dengan Farhan di Radio Delta FM pagi ini (2/11/2011), saya terenyuh juga, karena Emmy Hafild dan kawan-kawan sudah mengorbankan semua kepentingan pribadi mereka untuk keberhasilan Komodo di New7wonders, bahkan mereka meninggalkan pekerjaan tetap mereka demi memperjuangkan semua itu, tapi sangat disayangkan pemerintah justeru bukannya memberikan dukungan tapi malah menganggap Yayasan New7wonders sebagai yayasan palsu.

Seperti yang dilansir Vivanews: "Cobaan berat menerpa Komodo di hari-hari terakhirnya di ajang New7Wonders of Nature. Kontroversi menyeruak, yang dibidik adalah keabsahan penyelenggara. Duta Besar RI untuk Swiss menyebut, yayasan tersebut abal-abal. Sementara Wakil Menbudpar Sapta Nirwandar mengatakan itu yayasan palsu."

Pernyataan kedua pejabat pemerintah ini memanglah tidak bisa dikatakan sebagai pernyataan Pemerintah Indonesia, tapi seharusnya sebagai pejabat pemerintah hendaknya berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, terlebih pernyataan tersebut dihadapan media.

Menanggapi soal itu, Ketua Pendukung Pemenangan Komodo Emmy Hafild mempertanyaan pernyataan itu. "Kalau benar New7Wonders melakukan penipuan, hebat sekali, bisa menipu Presiden Korea Selatan, Presiden Filipina, tiga presiden Polandia, dan bahkan Presiden Israel Netanyahu," kata Emmy kepada VIVAnews, Selasa 1 November 2011.

Ada masalah apa Pemerintah Indonesia dengan Yayasan New7Wonders ? Kenapa dari awalnya sampai sekarang pejabat yang terkait begitu sewot dengan yayasan ini, sehingga sampai menarik diri dari keikut sertaan Indonesia di New7Wonders ? Adakah ini bentuk dari lemahnya mentalitas pejabat pemerintahan kita.

Kita patut acungin jempol pada pak JK dan Emmy Hafild serta kawan-kawan yang terus berupaya sampai titik darah penghabisan, karena mestinya kita malu melihat pemimpin negara lain begitu antusias memperjuangkan unggulan negaranya di New7Wonders.

Lihat saja tiga presiden Polandia -- Lech Walesa, Bronislaw Komorowski and Aleksander Kwasniewski ikut mengkampanyekan jagoan mereka, Masurian Lake District. Kampanye juga dilakukan Presiden Korea Selatan, Lee Myungbak dan Presiden Filipina, Benigno Aquino III . Penduduk sejumlah negara itu, juga ramai-ramai berkampanye mendukung jagoan mereka.

Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab, sekaligus penguasa Dubai, Shaikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum baru-baru ini mengunjungi Pulau Bu Tinah dan mendukungnya dalam ajang New7Wonders.

Bahkan, tiga tokoh ternama Afrika Selatan -- pemenang Nobel, Nelson Mandela, Desmon Tutu, dan FW de Klerk berkampanye guna mendukung Table Mountain dalam ajang tersebut. Dan masih banyak lagi negara dan pemimpin dunia yang berkampanye untuk kandidat mereka masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun