Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Takabur"

8 Oktober 2014   17:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:53 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412739859969842615


Ketika sekelompok orang berhimpun untuk menggalang kekuatan demi mengalahkan kelompok yang lainnya, mereka berpikir dengan kekuatan itu bisa melakukan segalanya, bahkan mampu menggalang kekuatan untuk sebuah kejahatan politik, mereka lupa, diatas kekuatan mereka ada kekuatan Tuhan yang tiada batas. Inilah sifat Takaburnya manusia, ketika lupa akan keberadaan Allah Yang Maha kuasa.


Tapi sebaliknya, ada pula kelompok yang berhimpun untuk kebersamaan, tapi sadar akan keterbatasan dan kekuarangannya, namun selalu menyadari betapa pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa itu bisa saja datang tanpa pernah diduga, sehingga tetap optimis meskipun dalam serba keterbatasan kekuatan, pada kenyataannya memang Tuhan memberikan pertolongannya, karena Tuahan Maha Mengetahui niat baik yang ada dalam perjuangan mereka.


Merasa kuat dan memiliki kekuatan tapi tidak mampu menghadapi kenyataan yang akan dihadapi, karena kenyataan yang datang sangat berbeda dengan apa yang diharapkan, kenyataan inilah yang banyak membuat orang menjadi frustasi dan semakin lupa diri, sehingga semakin jauh dari keyakinan akan peranan dan keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa atas kekuatan manusia.


Bagi orang-orang yang meyakini, selalu ada campur tangan Tuhan dalam setiap usaha manusia, baik dalam mencapai keberhasilan maupun mengalami kegagalan, mereka tidak akan mengalami frustasi ketika menghadapi kegagalan, karena sudah menyadari bahwa apa pun kenyataan yang dihadapi adalah sesuatu yang terbaik menurut kehendak Tuahan Yang Maha Kuasa, sebagai manusia harus legawa menerimanya.


Sering kita melihat betapa bahagianya orang-orang yang pandai bersyukur, orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam menghadapi berbagai kenyataan, orang-orang yang seperti inilah orang-orang yang "Qona'ah," orang yang senantiasa merasa cukup, dan tidak pernah merasa kekuarangan, sehingga tidak pernah berusaha untuk medapatkan sesuatu secara berlebih-lebihan, karena dia tahu persis kalau Tuhan tidak menyukai hal-hal yang berlebihan.


Manusia tidak pernah bisa berkuasa atas apa pun, juga tidaklah bisa menguasai manusia lainnya, kalau pun bisa hanyalah sementara, karena diatas kekuasaan manusia ada kekuasaan Tuahan Yang Maha Berkuasa. Dalam sekejab Tuhan bisa membalikkan kenyataan diluar kemampuan manusia.


Sumber foto illustrasi : katamutiaradewi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun