Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peternak Kebencian

8 Desember 2014   16:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14180061921948581451

[caption id="attachment_358413" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber foto : harianinspirasi.com"][/caption]

Perternak Kebencian
.....
Jaman maju pendidikan maju
Pada kandang hati masih banyak yang beternak
Rasa kebencian dan tidak suka
Tumbuh subur bak jamur
Dimusim hujan
.
Rasa itu dari hati
Yang dikotori dendam kesumat
Padahal tidak mengerti
Apa sesungguhnya yang dibenci
.
Para peternak kebencian
Meluas ketengah samudra
Mengisi ruang-ruang di parlemen
Menggemuruh dilapak-lapak
Sosial media
.
Menebar virus kebencian
Dengan penuh rasa suka
Tidak lagi peduli kalau kebencian
sudah menjadi efedemi dan
menjangkit kemana-mana
.
Para peternak kebencian
Memanen kepuasan ketika
yang dibenci melakukan kesalahan
Ditertawakan karena keblunderan
Peternak kebencian adalah manusia
tanpa hati dan tanpa kepala.
.
Jakarta, Desember 2014
Salam kompasiana
Ajinatha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun