Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

20 Juta Menjadi 1 Milyar, Mau?

7 Mei 2012   10:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada-ada aja yang di hadapi dan dilakukan masyarakat kita itu ya, ada yang sudah terbilang berkecukupan masih saja ingin lebih dari itu, yang kekurangan benar-benar kekurangan, sehingga nggak memililiki apa-apa, coba saja seandainya yang berlebihan mau berbagi sama yang kekurangan, tentunya kita akan hidup rukun dalam keramaian.


Selama masa istirahat ini saya lebih banyak menghabiskan waktu membaca berbagai berita dan menonton tayangan tivi, ada sebuah berita yang sebetulnya tidak aneh lagi karena sering terjadi, tapi saya tertarik iring membaginya dengan teman-teman kompasianer.


Diberitakan ada sebuah kejadian yang hampir merenggut nyawa dukun palsu pengganda uang, padahal kasus seperti ini sudah sering terjadi tapi tetap saja memakan korbannya. Diceritakan sang dukun mampu menggandakan uang 20 juta menjadi 1Milyar, maka berbondong-bondonglah masyarakat yang ingin menggandakan uangnya.


Secara logika sebetulnya tidaklah mungkin itu bisa terjadi, tapi memanglah bagi kita yang berpikir dengan logika jelas tidak akan percaya, tapi bagi masyarakat yang sudah dikuasai nafsu ingin kaya, jelas saja tawaran itu akan sangat menggoda dan jelas akan mengalahkan logika sehatanya.


Mereka yang sudah menitipkan uang untuk digandakan baru tersadar ketika uang yang sudah dititipkan tak kunjung bertambah, yang pada akahirnya menyadarkan mereka bahwa mereka sudah terkena tipu daya, tapi apa daya uang yang ingin digandakan pun sudah lenyap tidak tahu rimbanya, hanya tinggal pengakuan sang dukun yang berjanji akan segera mengembalikan uang yang tak mampu digandakannya.


Banyak jalan pintas yang dilalui untuk mencapai kekayaan, karena kekayaan sudah dianggap simbol dari kejayaan hidup, sehingga proses untuk menjadi kaya dengan cara-cara yang wajar pun tidaklah dianggap jalan yang terbaik. Menjadi kaya adalah samahalnya memperoleh kehormatan dimata masyarakat, padahal tidaklah begitu semestinya. Menjadi terhormat ketika hidup banyak memberikan manfaat, itulah sejatinya hidup dengan terhormat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun