Mojokerto, 12 Januari 2025 – Permasalahan pencemaran sungai yang kian memburuk menjadi perhatian utama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Dusun Wonokoyo, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Mahasiswa yang tergabung dalam program ini berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah organik dan cairan secara ramah lingkungan. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 12 hari, mulai 12 hingga 23 Januari 2025.
Latar Belakang Masalah
Survei awal yang dilakukan oleh mahasiswa menemukan kebiasaan masyarakat setempat yang masih membuang limbah organik, seperti sisa makanan dan sampah rumah tangga, langsung ke sungai. Limbah cair seperti air cucian juga kerap dibuang tanpa pengolahan yang memadai. Kebiasaan ini menyebabkan pencemaran air, menurunkan kualitas hidup, dan berpotensi merusak ekosistem sungai.
“Sungai adalah sumber utama untuk kebutuhan domestik dan pertanian. Namun, pencemaran yang terus dibiarkan dapat mengancam kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan,” ujar salah satu koordinator KKN.
Selain pencemaran sungai, mahasiswa juga menemukan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah. Infrastruktur pengelolaan sampah yang kurang memadai turut memperburuk kondisi ini.
Solusi yang Diterapkan
Dalam kegiatan ini, mahasiswa menawarkan solusi melalui edukasi dan pelatihan praktis. Salah satu langkah utama adalah penerapan model Biodekomposer, yaitu metode sederhana untuk mengolah limbah organik menjadi kompos atau cairan pembersih alami. Berikut langkah-langkah yang dilakukan:
1. Edukasi Masyarakat
- Mahasiswa mengadakan sosialisasi tentang dampak pencemaran limbah dan cara pengelolaan yang baik. Diskusi ini dilakukan di balai desa dan tempat umum lainnya.
- Poster dan brosur yang menjelaskan cara mengolah limbah dibagikan di lokasi strategis seperti pasar dan sekolah.
2. Pelatihan Pembuatan Biodekomposer