Desa Bumen, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang -- Peduli limbah ternak yang bikin susah menjadi lebih berkah, Mahasiswa KKN Undip Tim II 2020 mengajak masyarakat petani peternak Desa Bumen untuk melakukan pemanfaatan limbah kotoran kambing menjadi pupuk organik.
Mahasiswa KKN Tim II Undip 2020, Aji Masa Madani membuat pelatihan pengolahan limbah ternak kambing  menjadi pupuk organik bersama dengan masyarakat (petani peternak) RT 03 RW 02 Desa Bumen Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran kambing dilaksanakan dirumah warga RT 03 RW 02 Desa Bumen yaitu Bapak Ahmadi. Beliau merupakan petani peternak yang ada di Desa Bumen.
Program pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran kambing ini ditujukan untuk "memanfaatkan limbah kotoran kambing yang setiap hari dihasilkan dan bikin susah menjadi lebih berkah" serta untuk mendukung produksi tanaman hortikultur yang bebas dari bahan kimia.
Minggu kedua KKN (Rabu, 15 Juli 2020) dilaksanakan program kegiatan pembuatan pupuk organik dari limbah kambing. Pelaksanaan kegiatan ini hanya diikuti oleh perwakilan dua orang petani peternak yang ada di Desa Bumen dikarenakan memperhatikan protokol kesehatan virus covid 19 yang dilakukan untuk mencegah kerumunan banyak orang serta mencegah penyebaran virus covid 19.
Nantinya setelah kegiatan selesai, perwakilan petani peternak tersebut (Bapak Ahmadi dan Bapak Khadiran) dapat menyampaikan secara singkat kepada petani peternak yang lain di lingkungan RT 03 RW 02.
Pembuatan pupuk organik kotoran kambing sangat mudah serta alat dan bahannya mudah didapatkan yaitu dengan mencampurkan sebanyak 36 mL EM4 dan tetes/molasses ke dalam 1,5 -- 2 L air setelah itu di semprotkan dengan menggunakan bottle spray dan dikemas didalam karung, selama kurang lebih 3-4 minggu pupuk organik kotoran kambing dapat diaplikasikan ke media tanam.
Selain pelatihan membuat pupuk organik, mahasiswa Undip (Aji Masa Madani) juga menjelaskan tentang manfaat pupuk organik dari kotoran kambing setelah dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H