Setiap kali saya naik Transjakarta, di halte maupun pintu tertempel stiker peringatan agar berhati hati. Banyak sekali peringatan yang tertempel salah satunya Awas Terjepit. Saya lupa persisnya bunyi peringatan itu apakah “Awas Jari Terjepit” ataukah “Awas Terjepit.” saja dan ada gambarnya atau tidak. Yang jelas sudah terpampang peringatan tersebut dan itu bukan sekedar hanya peringatan tapi ya tentu saja harus di patuhi oleh kita sebagai penumpang.
Itu kalo di Transjakarta. Lha kalo di kereta Comuter Line bagaimana? Sama saja disetiap pintu gerbong tertempel stiker awas tangan kejepit. Kalo yang ini saya ingat persis ada gambar telapak tangan dimana telunjuk tegas menunjuk lurus, terus ada tulisan “Awas Tangan Kejepit!” Tegas dan jelas peringatannya ada gambar telapak tangan plus peringatan. Lha tapi kalo yang terjepit itu jempol kaki bagaimana? Mosok ya harus ada gambar jempol kaki juga terus ada tulisan “Awas jempol Kaki Kejepit!!” begitu apa? Ah ya aneh aneh aja. Saya yakin dan percaya warga Jakarta itu pinter pinter bisa memahami bahwa stiker peringatan “Awas Jari Kejepit” itu sudah cukup mewakili sebuah peringatan kepada kita sebagai penumpang agar berhati hati dengan anggota badan kita agar tidak celaka. Juga jangan mencelakai orang lain yang ada dalam gerbongComuter Line itu.
Tapi yang terjadi di stasiun Manggarai hari minggu 9 Juni 2012 yang lau sekitar jam 14.00 sedikit heboh karena ada jempol kakai penumpang yang terjepit ketika kereta mulai berjakan. Begini ceritanya.Hari minggu yang lalu 9 Juni Kurang lebih jam 1 siang, saya ke stasiun juanda akan menuju Bogor. Di jadwal kereta Comuter Line menuju Bogor jam 3 siang. Wah bakal sampai di Bogor jam 4 kalo saya nunggu kereta jam 3, maka setelah konsultasi dengan petugas jaga disarankan agar saya naik kereta ke bekasi untuk kemudian turun di stasiun Manggarai, kemudian ganti kereta di peron 6. Tiket berlaku untuk sekali jalan ke tujuan meski harus ngoper ke kereta lain. Setelah terbayang “kok berasa naik metro mini ya, pake ngoper penumpang segala.” Akhirnya saya ikuti petunjuk beliau untuk naik kereta ke bekasi yang beberapa menit kemudian berhenti di stasiun Juanda. Setelah sampai di stasiun Manggarai jam 2 siang kurang beberapa menit. Segera saya turun dan cari peron 6. Ternyata cukup banyak juga penumpang yang oper ke kereta lain selain saya dengan arah yang sama. Siap untuk oper dengan kereta menuju Bogor
Ketika saya turundi stasiun Manggarai, sudah ada kereta di peron 6 yang akan berangkatentah tujuan kemana. Tiba tiba saja terdengar orang menggedor gedor pintu gerbong. Semua calon penumpang atau yang baru saja turun kaget dan beberapa berteriak “Ada yang kejepit ada yang kejepit… itu jempol kakinya kejepit…” dan masih banyak teriakan panik lainnya. Pak sekuriti yang kebetulan di depan saya kaget segera saja nyemprit maksudnya memberi tanda namun karena kaget dan gugup sempritannya jatuh, tapi pintu sudah terlanjur tertutup dan kereta sudah mulai berjalan. Sementara suara pintu di gedor makin lama makin menghilang seiring kereta yang menjauh dari stasiun. “ kasih tau petugas kasih tau petugas” begitu teriak beberapa orang. Sementara yang lain berpartisipasi dengan terbengong bengong termasuk saya tentunya. Sampai di stasiun mana jempol kaki itu akan selamat ya? Entahlah……
Jakarta 12 Juni’13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H