Mohon tunggu...
Aji Kurniawan
Aji Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro UNIVERSITAS DIPONEGORO

hobi berselancar internet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Hidupkan Cahaya Baru Desa Tenaga Surya

10 Februari 2023   09:11 Diperbarui: 10 Februari 2023   09:22 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dok. KKN TIM 1 UNDIP desa Sumberagung. Pertememuan mahasiswa KKN Undip dengan karang taruna Ngegot-Tempel

Sumberagung (2/2/2023), Mahasiswa KKN Undip adakan pertemuan dengan karang taruna desa Sumberagung. Pertemuan ini diadakan berkaitan dengan salah satu program monodisiplin yang dijalankan oleh Aji Kurniawan ( mahasiswa teknik elektro yang sedang melakukan KKN di desa Sumberagung). Program yang diajukan mengenai Edukasi  penggunaan Lampu LED dan Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya. Program ini dipilih lantaran kondisi desa yang cukup gelap disaat malam hari padahal banyak aktivitas desa yang justru sering dilakukan pada waktu tersebut. Juga lampu LED yang disambungkan dengan tenaga surya  relatif baru di desa Sumberagung sehingga dengan diperkenalalkannya teknologi ini bisa meningkatkan kemajuan IPTEK desa.

Kegiatan ini pun dihari oleh 19 anggota karang taruna desa Sumberagung khususnya dukuh Ngegot dan tempel dikarenakan disana keanggotaan mereka cukup akif. Kegiatan berlangsung pada malam hari dan bertempat di balai desa Sumberagung. Pada pertemuan ini dibahas mengenai lampu LED secara umum dan apa sih keunggulannya dibanding lampu lain? Keunggulan lampu LED adalah lebih hemat dalam efisiensi listriknya. Lampu LED hanya memerlukan 10% saja daya dibandingka lampu pijar dengan terangnya lampu yang sama. Lampu LED tidak mudah panas dan tahan lama. Salah satu anggota karang taruna juga menanyakan tentang lampu yang dapat merusak mata karena cahayanya yang silau. Disini Aji menambahkan salah satu keunggulan lainnya yakni lampu LED tidak menyilaukan mata seperti lampu lain karena warna lampu lebih alami dan tidak menghasilkan radiasi ultraviolet.

Pembahasan pun dilanjut dengan memperkenalkan teknologi sensor pada lampuLED yang sudah beredar di pasaran. Sensor yang sering terdapatpada lampu LED yaitu sensor cahaya, bunyi dan gerak. Cara kerja sensor ini yaitu mengirimkan sinyal dari bentuk cahay,bunyi atau gerak untuk menyalakan saklar lampu secara otomatis. Penggunaan sensor ini dibuat untuk mencegah pemborosan listrik karena kelalaian dalam mematikan lampu. Pembahasan ini pun mendapat respon baik dari anggota karang taruna berupa cerita pengalaman lucu  mereka sebelum mengetahui sensor dan mengira itu hantu karena lampu tiba tiba menyala dan mati sendiri. 

Materi terakhir yaitu penjelasan fungsi panel surya yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi listrik. Penjelasan menggunakan rangkaian sederhana dengan menghubungkan solar sel dengan modul charge TP4056 yang disambungkan dengan baterai Lithium-Ion untuk meghidupkan lampu LED. 

sumber: dok. pribadi. pemaparan materi tentang fungsi Panel surya
sumber: dok. pribadi. pemaparan materi tentang fungsi Panel surya

Setelah pemaparan materi selesai, diskusi tentang pemasangan lampu led tenaga surya di beberapa lokasi. Salah satu anggota karang taruna mengusulkan pemasangan lampu di tanah kuburan. Namun saran ini sempat ditolak oleh Edwin selaku ketua karang taruna dukuh Tempel dikarena pernah ada kejadian pencurian lampu disana. Akhirnya diskusi dilanjutkan esok hari melalui bapak Romain selaku penanggung jawab karang taruna dusun Ngegot dan diperoleh beberapa tempat yang berlokasi di dukuh Ngegot, Tempel, Selorejo, Karangpakel dan Getas.

Program ini pun disambut baik oleh masyarakat yang diwakili kepala dusun masing masing. " Berharap dengan adanya program ini akan menggerakan juga masyarakat dalam meningkatnya teknologi. Serta berterima kasih dan bisa menjadikan lampu tenaga surya ini sebagai kenang kenangan untuk masyarakat juga, Pungkas Kepala Dusun Karangpakel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun