Masih banyak orang yang masih belum sadar terkait bahaya rokok bagi kesehatan, terkadang juga banyak yang sudah sadar akan bahaya rokok tetapi masih saja melakukan kegiatan tersebut. Perilaku merokok menjadi salah satu masalah bagi kesehatan karena dapat mendatangkan berbagai macam penyakit atau lebih buruknya kematian. Kandungan yang terdapat pada rokok dapat menyebabkan kecanduan bagi penggunanya antara lain disebabkan oleh: nikotin, nikotirin, anabasin, myosmin. Oleh sebab itu banyak dari kalangan remaja, orang tua bahkan wanita sekalipun kecanduan dengan rokok, padahal bagi wanita itu sangat berbahaya terutama bisa beresiko meningkatkan komplikasi kehamilan dan juga meningkatkan resiko gangguan kesehatan pada janin.
Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan bahaya rokok bagi kesehatan diantaranya;
- Penyakit paru-paru
- Penyakit jantung koroner
- Impotensi
- Kanker kulit, mulut, bibir dan kerongkongan
- Merusak otak dan indra
- Mengancam kehamilan
Dikutip dari Saifuddin Azwar. 1997 Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Hal 19. yang menyatakan bahwa
"Menunjukkan data pada anak-anak berusia 10-16 tahun sebagai berikut : angka perokok <10 tahun (9%), 12 tahun (18%), 13 tahun (23%), 14 tahun (22%), dan 15-16 tahun (28%). Mereka yang menjadi perokok karena dipengaruhi oleh teman-temannya sejumlah 70%, 2% diantaranya hanya coba-coba. Selain itu, menurut data survei kesehatan rumah tangga 2002 seperti yang tercatat dalam koran harian Republik tanggal 5 Juni 2003, menyebutkan bahwa jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 75% atau 141 juta orang. Sementara itu, dari data WHO jumlah perokok di dunia ada sebanyak 1,1 miliar orang, dan 4 juta orang di antaranya meninggal setiap tahun."
Dari data tersebut menunjukkan bahwa remaja lebih rentan kecanduan terhadap rokok karena dipengaruhi oleh  teman-temannya sehingga orang tua di harapkan bisa memantau pergaulan anak-anaknya. Tetapi tidak sedikit juga orang tua yang kecanduan terhadap rokok sehingga anak-anaknya ingin seperti orang tuanya karena orang tua adalah madrasah bagi anak-anaknya.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi remaja perokok diantaranya:
- Pengaruh orang tua
- Hal ini lebih banyak terjadi karena anak tersebut ingin seperti ayahnya yang kelihatan gagah saat merokok sehingga anak sudah terbiasa dengan asap rokok di rumah, dengan kata lain sang anak sudah menjadi perokok pasif dan besar kemungkinan setelah remaja sang anak akan beralih menjadi perokok aktif.
- Pengaruh pergaulan
- Pergaulan merupakan pemicu terbesar kedua setelah pengaruh dari orang tua karena dalam pergaulan, remaja yang merokok cenderung merasa dirinya akan terlihat dewasa dan meningkatkan rasa percaya diri. Sehingga, dalam pergaulan remaja besar kemungkinan menjadi perokok aktif.
- Faktor kepribadian
- Kebanyakan orang mencoba rokok karena beralasan ingin tahu dan ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik ataupun jiwa.
- Pengaruh iklan
- Iklan atau reklame rokok juga merupakan salah satu faktor remaja merokok karena adanya informasi tentang rokok sehingga para remaja ingin mencoba rokok yang ada di iklan media elektronik tersebut.
- Jenis kelamin
- Pada zaman ini merokok tidak hanya terjadi pada remaja laki-laki saja. Melainkan, remaja wanitapun tidak sedikit yang merokok sehingga dilaporkan menjadi percaya diri, suka menentang dan mandiri.
Dari pernyataan diatas, dapat di simpulkan bahwasanya masa remaja merupakan masa keingintahuan dan mencoba hal baru juga sangat rentan mengalami psikososial. Selain dari itu juga humor dalam pergaulan menggunakan sebagian besar waktunya untuk berkumpul di suatu tempat dan rasa ingin tahu itu semakin tinggi sehingga mencoba-coba apa yang mereka mau tanpa memikirkan akibat untuk masa depan mereka sendiri.
Saya selaku penulis menyarankan kepada pihak orang tua, sebaiknya lebih sering lagi memperhatikan pergaulan dan perkembangan anak-anaknya, karena kebiasaan merokok yang dimiliki para remaja tersebut akan terbawa hingga tuanya dan menjadi mata rantai orang-orang perokok pasif maupun aktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H