Mohon tunggu...
Prasetyo Aji Bon Gembul
Prasetyo Aji Bon Gembul Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manager

Alumni SMAN 1 Gladiool Magelang'94; STAN/Prodip Penilai'97; UGM Manajemen Penilaian Properti'02; UNILA Magister Manajemen '15. Hobi menyalurkan OPINI, KULINER & TRAVELLING lewat tulisan. Artikel yang telah dipublikasikan:\r\n8. Pemanfaatan data internal & eksternal untuk menghitung omzet & nilai dasar tanah areal produktif kelapa sawit (hal.18). Jakarta: Majalah Berita Pajak, No.14/XLV/Oktober 2012;\r\n7. Renungan Hati (kumpulan artikel Berbagi Kisah & Harapan, Perjalanan Modernisasi DJP: hal.135). Jkt: Tim Dokumentasi Perpajakan, DJP, Okt 2009;\r\n6. Realestat Walet, Perlukah Dilakukan Intensifikasi Pajak? (02). Jkt: MBP, No.1480, Thn XXXVI, 1 Des;\r\n5. NJOP Bangunan Budi Daya Walet, Sudah Wajarkah? (01). Jkt: Jurnal Survei dan Penilaian Properti, Vol24, Apr;\r\n4. Nilai Jual Kena Pajak Progresif Mengacu pada Nilai Bangunan per M2 (00). Jkt: MBP, No.1417 Thn XXXII, 15 Apr;\r\n3. Balance-Control Pemerintah Daerah terhadap Penerimaan dan Dasar Pengenaan BPHTB(99). Jkt: MBP, No.1408, Thn XXXII, 1 Des;\r\n2. Sistem Acuan Penentuan Nilai Pasar Tanah (99). Jkt: Jurnal Survei dan Penilaian Properti, Vol.15, Jan;\r\n1. Tinjauan tentang Pengenaan PBB atas Satuan Rumah Susun, Apartemen dan Condominium (98), Jkt: Valuestate, Vol.11, Jan;

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nikmatnya Mangut Beyong (Genap 20 Tahun Meninggalkan Desaku di Candirejo – Borobudur (Ecotourism Village) )

22 Agustus 2013   22:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:57 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan mudik lebaran 2013 ke kampung orang tuaku di Candirejo – Borobudur (ecotourism village) tahun ini sangat spesial buatku, walaupun aku pulang sendiri (kembali menjadi bujangan) menggunakan jasa bus Putra Remaja karena pertimbangan kemacetan dan kami baru saja mengadopsi anak laki-laki sebagai putra kami yang kedua dan baru berumur 1,5 tahun serta membawakan 12 bibit nangka cempedak yang akan di tanam di kebon bapakku dipinggir aliran gabungan kali progo-elo.

Banjir lahar dingin dari gunung Merapi walaupun menimbulkan cukup besar kerugian tetapi juga memberikan berkah tiban bagi sebagian orang, kebon bapakku di jambon bertambah luas akibat delta sungainya tertutup pasir dan tanah lumpur menyatu dengan kebon kami yang berada 1 km sebelum tempuran pertemuan sungai Progo-Elo dengan kali Pabelan dan kali Sileng. Jadi lumayanlah buat olah raga dan kesibukan menanam palawija untuk mengisi waktu setelah 21 tahun lalu purnawirawan bintara dari dinas peralatan dan amunisi Akademi Militer.

Sambil menemani bapak dan mbak Ning berkebun, dari pinggir delta pinggir kebon kami dekat kedung Wiyu aku coba memancing dengan teknik casting siapa tahu ada ikan yang nyamber, katanya sih banyak ikan beyong, ikan lele, ikan melem/wader, ikan mas dan tombronya ada yang jumbo lho.

140117594381908275
140117594381908275

Kesokan harinya di temeni kakak tertuaku, mas Totok, kami memancing di deket kebon kakekku dulu di kedung jati seberang desa Santan, pas kami datang sudah ada 8 orang sedang asyik mancing kemudian nyusul 3 orang melakukan diving memanah ikan beyong atau dikenal sebagai ikan baung kalau di Lampung. Penyelamnya profesional lho, mereka dapat 6 ekor beyong setelah menyelam selama 2 jam, justru umumnya mereka yang hobby memancing dan diving memanah ikan berasal dari luar desaku.

14011762311223946186
14011762311223946186

Enam tahun lamanya aku meninggalkan momen sholat Idul fitri bersama brayat (keluarga besar) dusun Sangen, banyak famili yang pangling denganku yang saat ini mengalami perubahan postur tubuh lebih besar dan gemuk.

Selepas melaksanakan sholat Idul Fitri dan bersalam-salaman, kami beramah tamah duduk bersila bersama di serambi masjid sambil bersiap-siap menyantap hidangan ala ndeso yang telah di bawa oleh masing-masing penduduk. Ada sayur mangut beong, lentho (bakwan sebesar kelereng terbuat dari santan kelapa dan tepung beras), peyek pethek (ikan asin) mie goreng, urap, bacem tahu dan tempe serta sayur krecek (jangek/kerupuk kulit) pedas kesukaanku. Masakan tradisional terlezat yang membuat lidahku selalu kangen, karena tahun depan genap 20 tahun aku meninggalkan kampung halamanku di Magelang menimba ilmu hampir di sebagian pelosok tanah Jawa dan bekerja dari ujung ke ujung pulau Sumatera, sampai akhirnya menetap di Bandar Lampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun