Mohon tunggu...
Aji Sutrisno
Aji Sutrisno Mohon Tunggu... -

"Menulis seperti belajar menjadi Tuhan; menghidupkan yang mati, memberi makna yang hidup" -Aji Sutrisno-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi Kartini] Kartini Itu Masih Hidup

21 April 2014   19:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398059513229764550

Kartini itu masih hidup
dia melekat pada ketegaranmu ibu
mengandung dengan perut yang buncit
beban yang hari ke hari bertambah pula
sementara seabrek pekerjaan rumah menanti
mencuci, menyiapkan pakaian ayah, menanak nasi
jika bukan karena ketegaranmu, tak selaraslah hidup ini

Kartini itu masih hidup
dia menyatu dalam pengorbananmu ibu
bertaruh nyawa antara hidup dan mati
belum rasa sakit yang mau tak mau diterima
melahirkan anak 'sekundang' ke dunia nyata
adakah keluh untuk meminta sudahi?
tak. tak samasekali.  justru simpul yang ada

Kartini itu masih hidup
dia tersulam dalam keikhlasanmu ibu
entah berapa ratus liter asi yang telah kami teguk
terkadang kami menangis. keras. begitu mangkas
apakah engkau marah, memukul, memberangangi kami?
sekali saja tak. tak pernah lakukan itu
malah dekapan kasihmu buat kami diam. terbuai

Kartini itu masih hidup
dia berbaur pada didikanmu ibu
mengenal huruf hijaiah, Alif hingga Ya
merapal huruf alfabet, A hingga Z
meski lisan kami tertabatabata
tapi hingga akhirnya kami kuasa membaca

Kartini itu masih hidup
hidup di sini, sana, di mana saja
tak pandang ras, strata, juga siapa dia
selama selendang juang masih terlilit
selama sehelai sutra terikat tekat
Kartini ... masih terus ada!

Jepara, 20 April 2014

*Ilustrasi by: senirupa.blospot.com

*Untuk membaca karya peserta lain silakan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Puisi Kartini.

*Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community, di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun