Mohon tunggu...
Muhammad Ajie Al Benyeri
Muhammad Ajie Al Benyeri Mohon Tunggu... Relawan - Guru

Sepakbola hanya hobi, bersama mu adalah keinginan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Qois dan Layla

16 Desember 2022   06:48 Diperbarui: 16 Desember 2022   07:00 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada dua hal yang menjadi pembelajaran untuk ku setelah membaca dan sedikit memahami kisah Qois dan Layla,kisah ini banyak di kenal dengan sebutan Layla Majnun ( Majnun artinya Gila dalam bahasa arab ), dulu aku sering terheran-heran bagaimana mungkin Qois bisa di buat gila hanya oleh cinta?,ahirnya terjawab sudah heran ku selama ini,ku temukan jawabannya bukan di buku filsuf Rumi,Stoa,plato,ataupun Socrates,ternyata jawabannya diberikan langsung oleh tuhan untuk ku rasakan bagaimana rasanya menjadi Qois yang berharap cintanya pada Layla bersanding hingga tua namun nyatanya mereka tak bisa bersama karna beberapa pertimbangan dunia.

"Saya sedikit menggaris bawahi dan membaca dengan sedikit meresapi sebuah percakapan antara seorang raja yang bertanya pada layla,kurang lebih dialognya seperti ini :

"Ketika itu raja menginginkan untuk bertemu dengan Layla, dan berkata Tidak sebegitu cantiknya dirimu hingga harus membuat seseorang gila wahai Laila.

Layla pun menjawab "Itu karena matamu bukan mata Qais."

Pasti di dalam benak kita muncul layla ini tidak begitu cantik tapi kenapa bisa membuat Qois menjadi Majnun ?

Ibarat seorang yang sangat suka akan lukisan abstrak,hanya dia yg paham akan makna dan arti lukisan,sedangkan orang biasa hanya melihat itu gambar biasa.
Dalam kisah ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa cinta itu pedang bermata dua ia bisa saja digunakan menyerang namun hati2 ia juga bisa melukai apabila salah penggunaannya, semoga tuhan yang maha esa dan kuasa menjauhkan kita dari cinta yang membuat perasanya menjadi majnun dan mendekatkan kita dengan cinta yabg ia kehendaki dan ridhoi.

Ada cerita apa lagi besok pagi ? Tunggu episode selanjutnya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun