Mohon tunggu...
Ajie Buhron
Ajie Buhron Mohon Tunggu... -

Seorang yang telah lulus jurusan Hukum Internasional, yang menyukai hal-hal berkenaan dengan perkembangan dunia militer dan hubungan internasional, penikmat "video games", pecinta "super car", kini baru mendapatkan gelar "master" dalam bidang "International Law and Law of International Organization" dari salah satu Universitas Negeri di Belanda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trend Setter

2 Maret 2010   11:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:39 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya salam bagi semua penulis yang sudah lama menghuni kompasiana, ini pertama kalinya saya coba-coba mebuat post disini, soalnya saya disuruh latihan menulis oleh dosen saya, toh daripada mebuat tulisan sendiri dan tidak ada yang baca dan saya juga disuruh mampir kemari sama teman saya, makanya saya pikir "kenapa enggak bikin post di sini saja...". Sebetulnya saya bingung mebuat post apa maka saya akan memulai dengan mebahas hal-hal yang baru saja saya alami, dan tentunya akan saya bahas dari sisi pandang saya.

Tadi, saya mencoba mengirimkan e-mail, dan tebak apa ? Itu semakin sulit, dan benar-benar menyebalkan. Kenapa ? sebenarnya saya ingin menyalah kan Facebook dan Friendster, tapi setelah saya pikir itu tidak tepat, yang mengacau Yahoo soalnya. Mengacau apa ? Mereka mencoba membuat tampilannya menyerupai Facebook, lengkap dengan profile, kotak untuk dituliskan apa yang sedang anda lakukan sekarang, dan lain-lain,hasilnya apa ? Saya jadi harus menekan semua tulisan yang ada di situ agar saya bisa masuk ke kotak pesan dan kemudian baru saya bisa mengirimkan e-mail. Sebal ? Ya iyalah, kenapa Yahoo mail harus ikut-ikutan Facebook sih ? saya tahu Facebook adalah trend setter, tapi come on ! Masa’ situs penyelengara surat elektronik ikut-ikutan trend situs jejaring sosial ?

Itu hal yang saya temui setiap hari, orang-orang cenderung mengikuti trend lalu menjadi lupa siapa dirinya, Yahoo mail lupa bahwa dirinya adalah situs penyelenggara e-mail, seperti hal nya Toyota lupa bahwa dirinya adalah pencipta mobil dengan mesin yang fantastis. Yah sangat disayangkan memang, dulu saya menggunakan Yahoo mail karena yahoo memiliki sistem yg paling sederhana, anda masuk ke dalam situsnya, masukan alamat e-mail anda, masukan password, lalu keluar beberapa kotak yang menunjukan kontak, kotak pesan dan kirim pesan, simple kan ? Sekarang ? ada profil, dan hal-hal lainnya yang saya tidak saya butuhkan untuk mengirimkan e-mail.

Coba bayangkan jika saya Kiefer Sutherland, atau mungkin lebih dikenal sebagai Jack Bauer (karakter yang anda kenal dalam film seri 24), saya harus mengirimkan data skema bom nuklir yang baru saya dapatkan dari tangan penjahat, alat komunikasi saya ditembaki oleh AK-47, harapan saya bergantung pada situs Yahoo mail, ya ! Saya harus mengirimkane mail, saya memasukan password dan alamat e mail saya, lalu apa yang saya temukan ? Profil saya dan kotak yang bertuliskan “Apa yang sedang kamu lakukan sekarang ?”, lalu saya sulit menemukan perintah untuk mengirimkan pesan, tebak apa ? Penjahatnya akhirnya akan menemukan saya sebelum saya berhasil mengirimkan pesan, dia akan menembak saya, saya tewas dan penjahatnya juga akan meluncurkan Bom Nuklir ke Washington DC, dan menyulut Perang Dunia III.

Begitu juga dengan Toyota entah mengapa mereka mengikuti trend eco friendly, mereka padahal sebelumnya membuat mobil-mobil hebat, adaCelica, Altis, Camry, Altezza, Ist, dan anda tahu kesamaan dari semua mobil itu ? yep, anda betul kalau menjawab mereka adalah “mobil sesuai dengan kecepatan yang sesuai”, lalu sekarang apa ? Mereka mencoba moving forward dengan prius, idenya sih mengikuti trend eco, hijau, ramah lingkungan, tapi hasilnya menurut saya malah lebih buruk. Kenapa mereka tidak tetap menciptakan mobil yang fantastis seperti pada awalnya ? kenapa daripada bikin prius, tidak membuat Lexus LFA atau Lexus IS menjadi lebih murah dan bisa diproduksi masal.

Bayangkan jika harga mobil sekelas Lexus LFA murah dan anda bisa membelinya, anda pulang kantor, anda stress, pada akhir minggu anda masuk kedalam kabin LFA, nyalakan mesin dan dengar alunan merdu V 10, suara yang sama jika anda memiliki Lamborghini Gallardo Superlegera. Anda tancap gas di tol, ia akan mengikuti semua perintah anda, hidup anda akan kembali ke tangan anda pada saat itu juga. Coba pada Prius, hasilnya justru kebalikannya, oooh tidak pak ! Anda tidak boleh mengemudi terlalu kencang, itu berbahaya, ooooh tidak pak ! Anda tidak boleh membuang emisi lebih dari itu, itu tidak baik bagi lingkungan ! Lho koq malah mobilnya yang mendikte anda ? Menurut saya hasilnya mobil yang tidak kencang, tidak lagi memiliki faktor menyenangkan untuk dikendarai, dan ternyata remnya buruk ! Bahkan Toyota harus me-recall mobil priusnya yang diproduksi pada bulan Januari 2010 akibat banyak keluhan, yang sebelumnya ? wah mungkin juga, intinya lihat akibat Toyota mengikuti trend eco friendly, apa gunanya menyelamatkan lingkungan jika anda sulit nge-rem dan berakhir di dasar jurang ?


jadi yang saya maksudkan disini adalah, jangan terlalu mengikuti trend setter, tidak semua trend setter itu sesuai, anda punya jati diri, yah jangan sampai hilang, lihat hasilnya jika terlalu ingin mengikuti trend setter, ada Yahoo yang menyebalkan, Prius yang menurut saya telah kehilngan "fun to drive"-nya toyota, atau hal yang sama akan anda temukan jika anda mencoba mengikuti aksen, dan cara berbicaranya Si Paris, atau Donna Richie yah siapalah itu, yang akhirnya jadi “Tidyak ada ojyek, hujyan beycyekk, adanya pengamen pake’ music keycek-keycek”. Lihatkan ? Justru akhirnya semakin buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun