Mohon tunggu...
Ajie Buhron
Ajie Buhron Mohon Tunggu... -

Seorang yang telah lulus jurusan Hukum Internasional, yang menyukai hal-hal berkenaan dengan perkembangan dunia militer dan hubungan internasional, penikmat "video games", pecinta "super car", kini baru mendapatkan gelar "master" dalam bidang "International Law and Law of International Organization" dari salah satu Universitas Negeri di Belanda.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sekarang Sudah Saatnya TNI AD diperkuat Main Battle Tank

25 Januari 2011   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:12 7164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_87008" align="alignleft" width="300" caption="Tank MBT buatan Russia T-90. Gambar diunduh melalui google"][/caption]

Pembentukan Batlyon Mekanis oleh TNI AD bukanlan merupakan berita yang baru kita dengar, bahkan pembetukannya Batalyon tersebut sudah diumumkan sejak bulan Februari tahun 2010, hanya saja ada satu hal yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa TNI AD tidak juga diberikan Main Battle Tank baik bagi Batyon Kavaleri maupun Batlyon Mekanis ? Nah bagi kebanyakan orang awam, mungkin menganggap bahwa sebaiknya kita lebih baik memperbanyak kapal, memperbanyak Rudal Anti Tank, namun saya tekan kan pada awal tulisan saya bahwa, baik Tank, Pesawat Terbang, Kapal Perang, dan Rudal Anti Tank, memiliki peran yang berbeda, dan tidak dapat tergantikan. Nah hal tersebut akan saya jelaskan nanti, namun terlebih dahulu saya akan mencoba menjelaskan pengertian mengenai Main Battle Tank .

Apa itu Main Battle Tank ?

Nah, kebanyakan berita pada koran, maupun majalah yang umumnya beredar kerap mengasosiasikan kendaraan lapis baja (armored) dan beroda rantai adalah tank, perlu saya koreksi disini bahwa hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar, berlapis baja dan roda rantai memang adalah ciri khas tank, namun berdasarkan konsesus umum dalam dunia kemiliteran, Tank diasosiasikan sebagai kendaraan beroda rantai yang dapat melewati medan berat, bersenjata (meriam) yang digunakan untuk menyerang musuh secara langsung (Direct fire), dan memiliki daya perlindungan terhadap gempuran lawan. Nah dari hal tersebut terdapat tiga hal yang menjadi kunci ciri khas sebagai kendaraan yang disebut tank yakni: Mobilitas terhadap medan berat, bersenjata berat, dan memiliki perlindungan yang kuat.

Dalam dunia militer Tank memiliki beberapa klasifikasi ataupun tingkatan, pada awalnya (Perang Dunia II – Perang Dunia II) Tank diklasifikasikan berdasarkan beratnya, yakni: tank ringan, tank sedang, dan tank berat. Untuk pembagian tugasnya Tank ringan biasanya ditugaskan sebagai kendaraan pendukung laju infantri (Contohnya: M3 Stuart yang digunakan untuk mendukung serbuan infantri pasukan Australi di Buna 1942-1943), sementara sebagai Tank tempur Utama untuk tugas menghancurkan Tank lawan akan dibebankan kepada tank sedang atau berat (Contohnya: Tank T-34 dan Tank Tiger yang digunakan pada pertempuran Kursk 1943). Jika kita lihat bobot dan dimensi Tank kelas sedang dan berat amatlah masif (sebagai contoh Tiger Tank dengan berat 50 Ton, Tinggi 3 Meter, panjang hingga 6 Meter), hal tersebut nampaknya yang menjadikan dasar pemikiran bahwa Tank Tempur Utama (Main Battle Tank/MBT) tidaklah cocok digunakan di Indonesia, karena berhutan lebat, dan tanahnya cenderung gembur, sehingga tank akan sangat mudah terjebak. Pemikiran tersebut sebenarnya adalah pemikiran yang salah kaprah, karena pada perkembangan berikutnya Teknologi mesin, persenjataan, dan pertahanan pada Tank telah mengalami perkembangan, baik dari segi material yang digunakan maupun sistem penggerak, sehingga bukan berarti Tank Tempur Utama (MBT) pasti akan berbentuk masif, dan luar biasa berat, dan mudah terjebak di lumpur.

Pada Perkembangan selanjutnya, Klasifikasi Tank dibagi menjadi dua yakni Light/Recon Tank dan Main Battle Tank. Light Tank/Recon Vehicle, adalah jenis Tank yang biasanya memiliki mobilitas yang sangat tinggi (karena beberapa Light Tank memiliki kemampuan amfibi maupun linud, contoh BRDM-1 dan Tank PT-76), namun memiliki sistem pertahanan maupun daya gempur yang tidak sekuat tank tempur utama. Dalam doktrin perang darat (terutama pada doktrin militer Uni Soviet) Tank Ringan bertugas sebagai kendaraan pengintai, untuk melihat kondisi musuh sebelum armada Tank Tempur Utama (MBT) menyerang. Selain itu Tank ringan juga difungsikan untuk memberikan bantuan tembakan bagi infantri, terhadap sasaran berupa titik pertahanan atau kendaraan ringan lawan (seperti Jip atau truk lawan) Sehingga apabila Tank ringan dihadapkan pada skenario bertempur melawan Tank Tempur Utama (MBT) atau menahan serbuan/gempuran senjata lawan maka Tank ringan hanya memiliki kesempatan menang yang lebih kecil.

Sementara MBT adalah jenis tank yang memiliki kemampuan daya gempur, daya tahan yang paling tinggi, memiliki kemampuan mobilitas melintasi medan yang sulit, namun tidak memiliki kemampuan linud atau amfibi selayaknya Light/Recon Tank. Hal tesebut dapat kita lihat sebagaimana definisi pada Treaty on Conventional Armed Forces in Europe, Main Battle Tank adalah yang: memiliki kemampuan serang besar dengan meriam untuk menyerang secara langsung (heavy fire power, direct fire) terhadap kendaraan lain, kemampuan melewati medan yang sulit (Cross Country), memiliki perlindungan tinggi (High level protection), dan bukan untuk didisain untuk membawa pasukan (Not designed as troop carrier).  Dengan kemampuannya tersebut maka MBT memiliki kemampuan untuk menjalankan misi menyerang ataupun bertahan (contohnya penggunaan T-55 dan M-48 pada perang Vietnam 1955-1975), misi penyelamatan dan perlindungan konvoi (contohnya pada operasi Gothic Serpent 1992), perang kota (contohnya pada pertempuran Kota Tskhinvali 2008), bahkan Tank Tempur Utama juga kerap dikerahkan dalam misi-misi perdamaian (Contoh pada Misi Kosovo Kontingen Perancis Turut menyertakan MBT jenis Leclerc).

[caption id="attachment_87013" align="aligncenter" width="300" caption="Lecrec MBT yang digunakan pada operasi PKF di Kosovo"]

1295970349763641585
1295970349763641585
[/caption] Beberapa Anggapan Keliru Mengenai MBT.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa terdapat beberapa anggapan yang cukup salah kaprah mengenai MBT, sehingga saya disini akan mencoba meluruskan anggapan yang salah tersebut.

1.  Senjata Ringan Dapat Mengalahkan MBT Semenjak berhasilnya upaya pasukan Hisbullah membendung gempuran pasukan IDF Israel, terdapat berbagai pemberitaan mengenai peluru AK-47 dapat menghancurkan Tank Merkava. Hal tersebut nampaknya hanyalah klaim propaganda belaka, karena Kerusakan-kerusakan yang diderita Tank Merkava adalah akbiat serangan rudal ATGM (Anti Tank Guided Missile), atau akibat menginjak ranjau. Selain itu kemampuan dasar Tank adalah menahan gempuran peluru senapan kecil. Lagi pula apabila senapan AK-47 milik Hisbulah dapat digunakan menghancurkan Tank Merkava, seharusnya Hisbullah dapat menyerang dengan mudah kedalam Israel, namun pada kenyataannya mereka hanya bisa bertahan di Libanon dan tidak melakukan serangan balik ke Israel. [caption id="attachment_87014" align="aligncenter" width="300" caption="Merkava, MBT yang digunakan oleh IDF"]

12959705101392121668
12959705101392121668
[/caption] 2.  ATGM dan IED dapat mengalahkan Tank, sehingga buat apa Tank ? [caption id="attachment_87017" align="alignright" width="300" caption="Lapisah Pelindung ERA (yang betuknya menyerupai batu bata) sesungguhnya merupakan bahan peledak yang terpasang pada lapisan zirah tank, bahan peledak itu akan turut meledak bersama proyektil dari tembakan lawan yang menyentuhnya."]
1295970741128593969
1295970741128593969
[/caption]

Secara garis besar iya, hal tersebut adalah benar. Namun butuh ratusan kali penggunaan ATGM, untuk menghancurkan Tank MBT, sebagai contoh pada kasus operasi militer dengan Tank Challenger di Iraq pada Perang Teluk I. Sebuah Tank Challenger yang dioperasikan pasukan Inggris menerima serangan dari delapan RPG dan sebuah rudal Anti Tank Milan, namun Tank tersebut dapat kembali kepangkalannya, dan kembali bertugas setelah diperbaiki. Selain itu Rudal Anti Tank adalah sistem yang sifatnya ditempatkan (fixed) bukan bergerak (non mobile), selain itu biasanya satu tim operator ATGM hanya dapat membawa rudal yang jumlahnya sangat terbatas (1-2 Misil per tim) karena bobotnya yang sangat berat, sehingga mengandalkan operator ATGM untuk mengejar dan menyerang Tank lawan adalah hal yang hampir mustahil (jangan dibandingkan dengan adegan menggunakan ATGM pada Game Call Of Duty, Battle Field 2). Begitu juga dengan penggunaan IED, agar efektif harus diletakan dibawah Tank yang menjadi sasaran, sehingga penggunaan IED hanya bisa untuk misi yang sifatnya menjebak Tank lawan, tidak bisa untuk misi menyerang Tank lawan. Selain itu sistem pertahanan pada Tank Modern telah ditingkatkan, dengan dipasangkannya kit-kit untuk melawan ATGM, seperti Arena system yang dapat membutakan hingga merusak misil, atau Trophy sistem yang dapat meledakan misil sebelum mencapai tubuh Tank, atau penggunaan lapisan ERA (Explosive Reactive Armor) yang menghancurkan Missile atau proyektil ketika menyentuh kulit lapisan pelindung ERA pada Tank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun