Mohon tunggu...
Nard Nes
Nard Nes Mohon Tunggu... karyawan swasta -

it's me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Narkoba: Itu Saya, Sebuah Masa Lalu

28 Januari 2012   21:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20 4425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang telah di ketahui bersama, narkoba ini sangat merusak bahkan bisa menyebabkan kematian, organ-organ tubuh yang rusak antara lain ginjal dan otak. Seperti yang terjadi pada diriku, walaupun tidak parah  sampai saat ini aku sulit sekali merekam dan mengingat suatu perintah yang di berikan padaku, harus berulang-ulang di jelaskan barulah mengerti, namun bila sudah mengerti bila tidak di catat, ada kemungkinan lupa kembali. Kedua adalah Impuls(keinginan tiba-tiba untuk melakukan tindakan yang aneh-aneh, terkadang timbul rasa ingin menyerang siapa saja yang ada di samping) yang tidak bisa di tahan, bila sedang kumat aku hanya bisa menahan diri dalam kamar mandi, tidak jarang sampai menitikkan air mata saking kesalnya terhadap keinginan-keinginan yang timbul tiba-tiba ini.

Efek yang saya rasakan belumlah seberapa parahnya bila di bandingkan dengan pengguna-pengguna lainnya, bisa di katakan cukup beruntung, sembuh dengan sendirinya, tanpa sempat menjadi pecandu, menimbulkan kerugian ekonomi (mencuri atau menjual barang-barang di rumah), putus sekolah, jatuh sakit, dan lain-lain.

Mencegah

Jika anda mencintai keluarga, waspadailah gerak-gerik anggota keluarga anda bila mulai: sering pulang malam, menghindar bila diajak bicara (hanya menjawab basa-basi, menghindari perbincangan yang panjang), selalu ada alasan untuk meminta uang lebih dan me’nilep’ SPP (untuk anak), uang selalu habis untuk hal-hal yang tidak jelas (untuk suami/istri), tiba-tiba selalu membawa obat tetes mata, di dompet ada papir (kertas untuk melinting rokok, biasanya buat ganja), di kamar ada aluminium foil, bekas uang yang di gulung, barang-barang berharga milik sendiri ataupun yang ada di rumah menghilang  atau di pinjam bila ditanya, perilaku yang berubah-rubah kadang terlalu ceria, kadang menjadi sensitive dan pemarah, teman-temannya berubah menjauhi (terkadang teman lebih tahu terlebih dahulu), tidak mandi dan selalu memakai jaket, selalu mencari obat pereda nyeri, jam biologisnya mulai terbalik (malam tidak tidur), menunjukkan gejala-gejala ketagihan (deman, pegal-pegal, tidak tidur berhari-hari), sering merasa ketakutan(halusinasi).

Jika satu atau lebih perilaku-perilaku tersebut anda dapati pada anggota keluarga, yang mungkin anda harus lakukan adalah jangan tunda-tunda, pada kesempatan pertama setelah mengetahui adalah anda harus menungguinya sampai mereka pulang kerumah, ajaklah berbincang sebentar, tes kesadarannya dengan mengajak ngobrol, hampir semua jenis narkoba adalah menyebabkan bicara yang di seret atau pelo, tes refleknya dengan pura-pura bermain lempar-lemparan, bisa apa saja, Koran, bantal sofa atau apapun, bila tidak ada respon ataupun sangat lambat, berarti mereka sedang terpengaruh narkoba.

Mengingat dari tahap coba-coba, lalu pengguna tetap dan pada tataran pencandu amatlah singkat, secepatnya anda harus mengambil tindakan, semua bisa di lakukan dengan menghubungi pusat-pusat rehabilitasi di kota anda untuk menanyakan solusi, atau bisa mencari tahu lewat internet yang bisa anda lakukan untuk mencegah lebih jauh anggota keluarga anda terjerumus dalam lembah gelap, yang bernama narkoba ini.

Semoga membantu,…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun