Mohon tunggu...
Ajie Yuda
Ajie Yuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Tim II Undip tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tertarik Bisnis Budidaya Ikan Gabus? Kunjungi Budidaya Bibit Ikan dan Unggas Al-Rifdah di Semarang

10 Agustus 2021   16:43 Diperbarui: 10 Agustus 2021   17:23 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tlogomulyo, Semarang (10/8) -- Pada masa pandemi COVID ini, banyak sekali usaha di berbagai bidang terpaksa gulung tikar, terutama usaha yang harus berpapasan dengan orang banyak. Yayasan Panti Asuhan Al-Rifdah awalnya memiliki usaha angkutan umum sebagai salah satu dari sumber penghasilan mereka. Tetapi, usaha tersebut terpaksa dihentikan pada masa pandemi 2020 kemarin. Pak Giarto, suami dari pengelola yayasan panti asuhan tersebut berinisiatif untuk memanfaatkan lahan yang tersedia di belakang Panti Asuhan Al-Rifdah untuk dijadikan usaha budidaya bibit ikan dan unggas. Pusat pembibitan ini terletak di Jalan Tlogomulyo No. 40, Kelurahan Tlogomulyo, Kota Semarang. Dengan ilmu yang beliau dapat secara otodidak, beliau mengajak warga sekitar untuk mengubah lahan rawa yang belum terawat menjadi tempat membudidayakan berbagai macam ikan dan unggas.

Dokpri
Dokpri

Budidaya bibit yang dilaksanakan dalam usaha ini yang utama adalah bebek dan ikan gabus. Hal ini dikarenakan dua jenis hewan tersebut lebih mudah untuk dikembangbiakan tanpa perlu adanya alat dan kontrol lingkungan yang kompleks. Kesulitan awal dari memulai usaha ini ada pada bagaimana menjaga bibit awal agar tumbuh menjadi bebek dan ikan gabus dewasa yang sehat sehingga dapat mulai mencari pasangan dan berkembangbiak. 

Setelah fase tersebut, bebek akan terus bertelur setiap 6 bulan sekali setelah mengalami perubahan warna bulu mereka. Sementara itu, ikan gabus kolamnya cukup ditanami eceng gondok untuk mencegah ikan gabus melompat dari kolam jika merasa ada ancaman. Berbeda dengan ayam dan ikan lele yang juga dibudidayakan di usaha pembibitan ini, kedua jenis hewan itu memerlukan kontrol lingkungan dan perhatian ekstra sehingga pembibitannya tidak berjalan se-efektif dibandingkan bebek dan ikan gabus. Selain bebek, ayam, ikan gabus, dan ikan lele, Pak Giarto juga mencoba membudidayakan berbagai macam ikan hias, burung, dan kelinci.

Dokpri
Dokpri

Saat ini, Pak Giyarto sedang mencoba memasarkan hasil pembibitan beliau setelah 1 tahun mengembangkan usaha. Tetapi, beliau masih memiliki kesulitan dalam mengatasi hama yang menyerang hewan budidaya beliau. Beliau menyatakan bahwa beliau dan rekannya belum memiliki cukup alat dan ilmu untuk mengatasi kendala hama yang mereka hadapi. Dengan dibuatnya video profil, diharapkan kesadaran masyarakat Semarang akan adanya usaha ini meningkat dan menarik konsumen dan tenaga ahli yang berminat untuk bekerjasama dengan Usaha Pembibitan Ikan dan Unggas Al-Rifdah.

Dokpri
Dokpri

Penulis : Nyoman Ajie Yuda Nugraha

Dosen Pembimbing : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun