Mohon tunggu...
Aji Sasongko Dumadi
Aji Sasongko Dumadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya memiliki hobi bermain bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tanamkan Minat Menulis pada Anak, Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Kluwut Gagas Kelas Menulis

15 Agustus 2024   21:50 Diperbarui: 15 Agustus 2024   21:54 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber langsung/dokpri

BREBES-Kelas menulis bagi anak-anak di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba digelar setiap hari Jumat, terhitung sejak Tim Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Kluwut resmi diterjunkan ke desa masing-masing pada hari Senin (24/06). Kegiatan yang menyasar pada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) usia 8-12 tahun ini rutin dilaksanakan di posko mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Kluwut. 

Kelas yang dikemas dalam bentuk pelatihan ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi anak-anak untuk menulis. Mulai dari hal dasar berupa cara menulis huruf yang benar hingga pengetahuan mengenai kaidah kepenulisan bahasa Indonesia. 

Minat menulis anak-anak menjadi sorotan utama mahasiswa UNNES GIAT 9. Hal itu tidak terlepas dari kecenderungan anak-anak pada era sekarang yang lebih gemar bermain gawai daripada menulis.

"Seperti yang kita lihat sekarang, anak-anak lebih suka mainan handphone. Ketika kita melihat anak-anak berkumpul, menulis menjadi hal langka yang dapat kita lihat diantara mereka," jelas Yulfiha, mahasiswa UNNES GIAT 9 penggagas Kelas Menulis.

Lebih lanjut, Yulfiha menyayangkan bahwa menulis minim digandrungi baik oleh anak-anak maupun remaja. Padahal, menulis bisa menjadi solusi untuk mengatasi rasa stres terhadap pelbagai hal.

"Tiap kali saya stres dengan tugas perkuliahan dan pekerjaan, saya selalu mengungkapkan perasaan frustrasi saya lewat tulisan. Ya hitung-hitung, berkarya. Sambil menyelam minum air gitu lah," ungkap Yulfiha sembari tertawa ringan.

Menurut Yulfiha, banyak hal yang harus dibenahi dalam memulai pengajaran menulis pada anak-anak. Pasalnya, kendala mendasar timbul seperti anak yang belum bisa membaca. Tentunya, hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk mengajarkan menulis sekaligus membaca mulai dari awal. Selain itu, penulisan huruf juga menjadi fokus tersendiri. 

"Saya lihat anak-anak menulis huruf masih banyak salahnya. Ada yang huruf kecil malah ditulis besar, atau yang harusnya besar malah kecil. Waktu menulis juga kadang tidak diakhiri tanda titik. Intinya, anak-anak belum tahu kaidah menulis yang benar," jelas Yulfiha.

Dalam mengajarkan pengetahuan menulis pada anak-anak, Yulfiha berupaya menerapkan pengajaran yang menyenangkan. Hal itu dilakukan agar anak-anak betah selama proses pengajaran. Upaya tersebut dilakukan dengan beberapa hal, seperti diselingi dengan membacakan dongeng anak, mendikte tulisan melalui bacaan, dan membuka tanya jawab ringan tentang segala hal. Upaya itu membuahkan hasil karena anak-anak menjadi cukup riang dalam belajar.

"Terima kasih Kak Yupi (Yulfiha) sudah ngajarin aku nulis, jadi aku lebih tahu cara nulis yang benar," ungkap Via, salah satu anak di Kelas Menulis.

Kendati demikian, Yulfiha tidak memungkiri bahwa program kerjanya tidak akan berarti apa-apa tanpa partisipasi dan keinginan anak-anak untuk terus belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun