Mohon tunggu...
Ikbal Saputra
Ikbal Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - PENULIS PEMULA

Saya sekarang sedang belajar menulis. hobi saya membaca hal yang menurut saya menarik dan bermanfaat. dan menceritakan kembali melalui tulisan agar bisa dibaca oleh semua orang. semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecerdasan Emosional

7 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KECERDASAN EMOSIONAL

Kecerdasan Emosional atau EQ. Kata emosi berasal dari bahasa latin yaitu emovere, yang berarti bergerak jauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Istilah Kecerdasan Emosional mulai populer sejak diperkenalkan secara massal pada tahun 1995 oleh daniel goleman lewat bukunya berjudul Emotional Intellegence -- Why It Can Matter More Than IQ. Goleman mengemukakan beberapa emosi yaitu ; amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut jengkel dan malu.

Orang yang cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya, emosi-emosi yang terjadi, serta mengambil tindakan yang tepat. Tahukah Anda, menurut daniel goleman, kesuksesan dalam hidup merupakan kombinasi  20% IQ dan 80% EQ. Thomas alfa edison pernah berkata, kesuksesan itu satu persen bakat dan sembilan puluh sembilan persen keringat.

Mungkin salah satu cara terbaik untuk mengukur EQ seseorang adalah menggunakan parameter kerangka kerja kecerdasan emosi yang dirancang oleh daniel goleman. Kerangka kerja ini terdiri dari lima kategori utama yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial.

Kesadaran diri terdiri; kesadaran emosi diri, penilaian pribadi dan percaya diri. Pengaturan diri terdiri dari pengendalian, dapat dipercaya, waspada, adaptif dan inovatif. Motivasi terdiri dari; dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimis. Empati terdiri dari memahami orang lain, pelayanan, mengembangkan orang lain, mengatasi keberagaman dan kesadaran politis. Keterampilan sosial adalah; pengaruh, komunikasi. Kepemimpinan, katasilator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, koloborasi dan koperasi serta kerja tim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun