Mohon tunggu...
aji aswani
aji aswani Mohon Tunggu... -

Senantiasa Belajar pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antri Mati Tragedi Alkohol Banjarnegara

24 Desember 2013   14:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1387871153374054813

Kematian keroyokan kembali merenggut penikmat alkohol. Kali ini terjadi di kawasan pegunungan berhawa dingin di Kecamatan Batur Banjarnegara. Empat orang meregang nyawa mati sia sia. Pesta menenggak miras terjadi di dua tempat yakni di Kompleks pasar Batur dan di rumah billiar depan kantor kecamatan. Begitu sebuah koran Kedaulatan Rakyat Jogja memberitakan. [caption id="attachment_300956" align="aligncenter" width="565" caption="pict: www.tribunnews.com"][/caption] Kejadian menarik terjadi ketika di salah satu dokter yang bertugas disana kedatangan beberapa orang yang ikut pesta miras tersebut. Beberapa pasien menghiba hiba meminta kepada ibu dokter Ibnu, dengan berucap "Tolong bu Haji, doakan saya. Saya takut mati....." Jumat (20/12) Kepanikan saat itu terjadi di ruang tunggu pasien dokter Ibnu Sarwo Edhie. Mereka ingin segera mendapatkan pertolongan setelah empat orang dari teman pesta mereka mati satu persatu. Pengoplosnya yang diduga bernama Joker mati pada hari jumat siang. dua hari setelah pesta berlangsung. Hanya selang beberapa jam Uswar (30th) peserta pesta yang lain menyusul sekarat. Sebelumnya yang menemuai ajal yaitu Seno dan Yakob. Warga menuturkan bahwa, saat korban pertama meninggal ketiga orang tersebut ikut melayat. Ketika korban kedua meninggal, yakni Yakob, Uswar dan Slamet berada diantara para pelayat. Sontak, mereka yang ikut pesta miras tersebut panik bukan alang kepalang. Akhirnya mereka antri di rumah Dokter ibnu untuk mendapatkan pertolongan pertama. Jangan jangan giliran mereka menemui ajal. Korban mati konyol terus berjatuhan. Kejadian semacam itu tidak menjadikan pelajaran yang berharga bagi orang yng telah menjadi pecandu. Akhirnya hanya kematian saja yang bisa menghentikannnya. Salam hangat kompasiana...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun