Mohon tunggu...
Hari Aji Rahmat P
Hari Aji Rahmat P Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Bapak dari Ibrahim wa Musa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Shaff ketika Subuh Tanggal 17 Agustus

17 Agustus 2014   13:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:20 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alhamdulillah nikmat yang tiada tara menikmati alam merdeka.

Namun sayang seribu kali sayang

Banyak masjid yang biasanya tiap subuh  dapat beberapa shaf, subuh tadi justru berkurang.

Allah yang memberikan nikmat berupa kemerdekaan dilupakan

Sedang Malamnya musik  dibunyikan laki…..perempuan

Dan dari mereka bercampuran sambil begadang

Petasan dinyalakan, tumpeng dibuat untuk merayakan

Oh sungguh aku tahu di luar sana banyak negeri susah mencari secuil roti

Ada negeri yang memakan singa di kebun binatang  karna tak ada yang dimakan dipagi hari

Pagi ini aku ingat sejarah , ketika dulu Pangeran Diponegoro berjuang bersama kyai

Begitupula Bung Tomo berjuang dengan takbir “ Allahuakbar Allahuakbar”  menggema seantero negeri

Ah sekarang aku baru sadar

Mengapa negeri ini banyak korupsi

Banyak pula orang mati dimutilasi

Setelah kurenungi

Satu hal yang menjadikan itu dapat terjadi

Kurangnya hati mengingati-hidup setelah mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun