Mohon tunggu...
Hari Aji Rahmat P
Hari Aji Rahmat P Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Bapak dari Ibrahim wa Musa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Air Mengalir Sampai Jauh: “Kelestarian Sungai Bengawan Solo untuk Kemajuan Bangsa”

29 Agustus 2014   15:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:11 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu bulan yang lalu penulis bersama dengan istri mendapat kesempatan mengunjungi salah satu pabrik terbesar dari Aqua yang terletak di kota Klaten, Jawa Tengah. Di sana kami melihat bagaimana teknik produksi air minum mineral, melihat pula bagaimana sumber mata air di rawat dengan baik.

[caption id="attachment_355957" align="aligncenter" width="300" caption="Sumur Pantau Pabrik Aqua Klaten/al jatimi photo"][/caption]

Di tengah “pro dan kontra” mengenai pemanfaatan sumber air oleh Aqua, ternyata penulis mendapatkan pelajaran penting yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, yakni pelajaran mengenai teknik merawat sumber mata air. Menurut manajemen Aqua menjaga sumber mata air dan kelestarian lingkungan sekitar  merupakan suatu investasi yang lebih bernilai daripada sekadar investasi uang. Buktinya saat ini meskipun diekploitasi bertahun-tahun, sumber mata air Aqua tetap lestari dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Di Aqua Lestari-Pabrik Klaten ada lima program yang inspiratif untuk ditiru perusahaan-perusahaan lain, yakni program konservasi, Akses Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan, Pengembangan Ekonomi Kemasyarakatan, Infrastruktur, Agama dan Budaya.

[caption id="attachment_355958" align="aligncenter" width="300" caption="Kawasan di Sekitar Sumur Pantau Pabrik Aqua Klaten/al jatimi photo"]

1409271313963163356
1409271313963163356
[/caption]

Berbanding terbalik dengan kondisi yang diharapkan di masyarakat, sekarang ini  justru banyak hal yang dilalaikan oleh manusia. Mereka seolah tak ingat bagaimana cara menjaga nikmat yang diberikan Sang Pencipta. Lihat saja, sekarang ini banyak pohon diekploitasi, sungai dicemari, tak ada resapan air di kota-kota, dan mulai keringnya bendungan yang dulunya nampak mengisi penuh. Seolah-olah alam diperkosa manusia hanya untuk memenuhi hasrat memenuhi tuntutan pasar.

[caption id="attachment_355960" align="aligncenter" width="300" caption="Timbunan sampah rumah tangga pada aliran Sungai Bengawan Solo di Kampung Sewu/www.solopos.com"]

1409271899373996406
1409271899373996406
[/caption]

Dewasa ini, kemajuan teknologi industri sedikit banyak memengaruhi kualitas  hidup manusia, termasuk juga air. Sedikit cerita sederhana saja, saat ini penulis memiliki seorang teman yang kebetulan telah sukses menjadi pengusaha batik muda. Usaha batik yang ditekuninya nampak berkembang pesat. Produksi batik dilakukan hampir tiap hari. Namun ada satu hal yang membuat penulis miris, di tengah rasa bangga yang penulis  sematkan, yakni ternyata limbah batik yang dihasilkan ia langsung buang ke sungai tanpa melalui proses pengolahan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)  terlebih dahulu. Contoh yang penulis berikan mungkin hanya satu contoh kecil, sedangkan di luar sana, ada ribuan industri yang lebih besar , dan bahkan telah lama mencemari air yang kita konsumsi, bahkan karena pencemaran tersebut biota yang ada di sungai tempat pembuangan limbah pun sekarang ini mulai berkurang signifikan.

Sungai Bengawan Solo sungguh luar biasa, salah satu sungai terpanjang yang membelah pulau Jawa, alirannya bahkan sampai jauh  mengalir dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo seluas 16.000 kilometer persegí merupakan DAS terbesar dan utama dari total wilayah sungai (WS) yang membentang dari Wonogiri, Jateng sampai Gresik, Jatim. Kondisi air di sepanjang hulu Bengawan Solo, dari Desa Jeblongan sampai Waduk Gajah Mungkur, semakin memburuk. Krisis air menjadi peristiwa tahunan. Semakin menyempitnya daerah resapan air di daerah hulu membuat sumber air di daerah tersebut terus berkurang. Penggundulan hutan, sedimentasi, penambangan pasir dan pencemaran air, yang merupakan akibat dari ulah manusia, adalah beberapa penyebab dari rusaknya daerah aliran sungai Bengawan Solo dari hulu sampai ke hilir.

Berdasarkan penelitian Perum Jasa Tirta I Direktorat Pengelolaan Bengawan Solo pada Februari 2007, air Bengawan Solo sejak hulu sudah mengandung unsur kimia yang berbahaya, makin ke hilir pencemaran makin parah. Di hulu kandungan Klorin mencapai 0,400 miligram per liter (mg/l). Padahal nilai yang diizinkan hanya 0,03 mg/l. Di hilir kandungan klorin menigkat menjadi 0,870 mg/l. Bengawan Solo juga dijadikan tempat pembuangan sampah rumah tangga, mulai dari plastik, kaleng sampai kotoran manusia. Selain itu berdasarkan uji lab BLH Kadar logam berat pada air Sungai Bengawan Solo, sudah melebihi ambang batas. Saat ini, mengutip ucapan Ketua Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jateng, Agus Sriyanto,  jenis kadar logam yang terdapat di air Sungai Bengawan Solo di antaranya Kromium (Cr), tembaga (Cu), timbale (Pb) dan seng (Zn). Adapun, menyatakan, penanganan masalah di DAS Sungai Bengawan Solo selama ini lebih menyasar pada penanggulangan akibat kritisnya DAS Bengawan Solo

[caption id="attachment_355963" align="aligncenter" width="300" caption="Sungai di Solo Tercemar Limbah Industri/timlo.com"]

14092723021737516459
14092723021737516459
[/caption]

Mengkorelasikan antara kunjungan ke pabrik Aqua dengan pelestarian DAS Bengawan Solo, setidaknya ada 3 (tiga) kebijakan yang selayaknya dapat diusulkan untuk kelestarian DAS Bengawan Solo, tulisan ini terinspirasi dari  Lima Bidang Penyelenggaraan Aqua Lestari-Pabrik Klaten yang sungguh mengagumkan. Di antara inspirasi  kebijakan Aqua yang sedikit banyak bisa terapkan terhadap kemaslahatan Sungai Bengawan Solo adalah sebagai berikut:

A. Konservasi  yang meliputi :

*Pengembangan Desa-Desa Konservasi

Pengembangan desa-desa konservasi  di sepanjang DAS Sungai Bengawan Solo, dengan adanya desa konservasi, diharapkan kondisi DAS akan terjaga, sumber mata air di hulu akan terjaga, serta tingkat erosi dan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan sungai dapat dicegah. Hasil interpretasi Citra Satelit yang dilakukan oleh KLH  (dalam Program MIH 2011) seperti yang dikutip ppejawa.com menunjukan bahwa penggunaan lahan di DAS Bengawan Solo hampir seluruhnya merupakan kawasan budidaya, didominasi pada pemanfaatan sebagai lahan sawah, yakni sebesar 534.794,72 Ha atau sekitar 33% dari seluruh luas wilayah DAS. Pemanfatan lahan besar lainnya adalah penggunaan lahan untuk tegalan/ladang, sebesar 297.247,59 Ha atau sekitar 18% dari luas total DAS. Sedangkan penggunaan lahan yang bersifat memberikan perlindungan relatif sangat kecil. Kita bisa perhatikan sekarang ini penggunaan lahan sebagai kawasan hutan kurang dari 4% saja.

**Pembuatan Sumur-Sumur Resapan Serta Biopori

[caption id="attachment_355966" align="aligncenter" width="300" caption="Biopori mencegah banjir//www.belantaraindonesia.org/"]

14092734961501301689
14092734961501301689
[/caption]

Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan perhitungang sederhana akan didapatkan bahwa lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3,220.13 cm2. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi. Coba bayangkan bagaimana dampak kebaikan yang akan kita dapatkan ketika biopori kita tanam di area kota yang minim dengan resapan, mungkin air yang ketika hujan langsung masuk ke selokan dan mengumpul di sungai sehingga menimbulkan banjir sedikit banyak dapat di atasi. Selain untuk mencegah banjir manfaat dari biopori menurut Griya (2008)  adalah untuk pembuangan sampah organik, menghasilkan pupuk kompos alami, mengurangi genangan air yang menyebabkan penyakit, meningkatkan peran aktivitas flora dan fauna tanah ( dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia) dan manfaat terakhir ialah untuk mencegah erosi dan longsor.

***Mengoptimalkan Prokasih dan Bank Sampah

[caption id="attachment_355968" align="aligncenter" width="300" caption="bank sampah/tempo.com"]

140927376862631206
140927376862631206
[/caption]

Mengoptimalkan Prokasih dan Bank Sampah  memang salah satu senjata mengonservasi kelangsungan DAS Sungai Bengawan Solo, sebab dampak dari pencemar yang berupa polutan limbah cair maupun padat  akan membawa ekses yang negative terhadap keberlangsungan lingkungan hayati. Lingkungan DAS yang bersih setidaknya akan membawa dampak meningkatnya angka kesehatan masyarakat. Prokasih yang pro lingkungan hidup harus dicanangkan sebagai program wajib kepala daerah, sedangkan bank sampah itu sendiri selain berfungsi menjaga kebersihan lingkungan, juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah social ekonomi bagi masyarakat. Untuk lebih mengoptimalkan peran bank sampah, hendaknya perlu dipersiapkan sistem sebagai berikut :


  1. Sosialisasi.
  2. Pendaftaran anggota kelompok/unit binaan Bank Sampah.
  3. Pelatihan administrasi kelompok/unit dan pemilahan sampah an-organik layak jual.
  4. Penentuan harga pembelian sampah baik dari anggota kelompok ke pengurus maupun dari pengurus ke Bank Sampah dan manajemen tabungan.
  5. Penjadwalan dan pengambilan (pembelian) sampah dari kelompok/unit binaan.
  6. Pencatatan transaksi pembelian sampah nasabah baik pembelian langsung (non nasabah), individu, kelompok maupun supplier/lapak (manual dan sistem).
  7. Manajemen Gudang.
  8. Manajemen Produksi.
  9. Pelatihan pembuatan kompos, gas metan, budidaya cacing dan kerajinan daur ulang.

Sistem yang baik dalam pengelolaan bank sampah diharapkan membawa dampak yang signifikan guna menekan laju pencemaran, selain itu juga bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat sekitar bantaran sungai.

****Pembangunan Septic Tank Komunal Dan Biogas

s

[caption id="attachment_355970" align="aligncenter" width="300" caption="septic tank komunal/http://serambikesehatan.blogspot.com/"]

1409274215577998863
1409274215577998863
[/caption]

Pembangunan septic tank komunal serta pemanfaatannya sebagai sumber bahan bakar alternative (bio gas) layak dipertimbangkan mengingat ada sebagian warga yang tinggal di DAS yang memanfaatkan DAS  justru untuk buang hajat. Selain itu dengan pambangunan septic tank komunal diharapkan dapat menghindari dampak pencemaran air sungai dan air tanah. Dan saat ini seperti yang dikutip di laman solopos.com, 70 % Tanah di Solo Tercemar Tinja. Ini baru di Solo belum di tempat lain bukan?

*****Mengawasi ketat Instalasi  Pengelolaaan Air Limbah (IPAL )

[caption id="attachment_355971" align="aligncenter" width="300" caption="ipal komunal/http://dwikusumadpu.wordpress.com/"]

14092743851946497426
14092743851946497426
[/caption]

Mengawasi secara ketat IPAL pada perusahaan-perusahaan besar serta memberikan subsidi untuk perusahaan skala rumah tangga yang bersedia membuat IPAL. Untuk mengefektifkan pemanfaatan IPAL maka penggunaan IPAL komunal dapat menjadi alternatif. Tahapan berikutnya, dilakukan pemicuan oleh bidang sanitasi dari dinas kesehatan. Setelah dilakukan pemicuan, pada tingkatan masyarakat dibentuk kelembagaan seperti Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) atau Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang difasilitasi oleh PNPM Mandiri Perkotaan. Hasil pembentukan kelembagaan tersebut kemudian dikeluarkan Surat Keputusan (SK) oleh pemerintah setempat (lurah) sebagai penguatan keberadaan lembaga tersebut di tingkatan masyarakat. Seiring berjalannya proses pembangunan IPAL komunal pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, selanjutnya dibentuk kelembagaan bagi pengguna dan penerima manfaat, seperti Badan Pengelola Sarana Sanitasi (BPSS), dan Kelompok Pemeilhara serta Pemanfaat (KPP) Sanitasi yang dimediasi oleh KSM atau BKM setempat. Tujuan dibentuknya BPSS dan KPP ini agar masyarakat dapat mengelola, memanfaatkan  dan memelihara sarana IPAL komunal tersebut. Salah satu cara bentuk pengelolaan dan pemeliharaan dengan menarik tarif masyarakat pengguna dan pemanfaat dengan model subsidi silang yang disepakati bersama.

B. Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Tak ayal faktor pengembangan ekonomi mesyarakat  yang tinggal di DAS tak bisa dilepaskan dari konservasi. Ketika konservasi dapat berjalan optimal, mudah-mudahan ke depannya akses masyarakat berkaitan dengan pemerolehan manfaat dari DAS dapat dioptimalkan, seperti pembuatan keramba maupun pemanfaatan DAS sebagai sumber irigasi utama.  Selain itu peran sosial perusahaan-perusahaan besar yang dalam tanda kutip “dituduh ikut merusak lingkungan DAS” harus segera disinergiskan dengan berbagai komponen seperti kompenen jajaran pemerintahan, dan yang tak kalah penting masyarakat  harus dapat menikmati dampak positif adanya perusahaan tersebut bagi kesejahteraan mereka maupun kelestarian lingkungan sekitar.

[caption id="attachment_355973" align="aligncenter" width="300" caption="Museum Trinil di tepi Bengawan Solo/aljatimi file"]

14092747111353496370
14092747111353496370
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun