[caption id="attachment_272209" align="alignleft" width="208" caption="Curug Cipendok "][/caption]
Benar-benar eksotis!!!!!! Anda tidak dapat menggambarkan keindahan alam dan kesegaran udaranya kalau tidak mengalaminya sendiri.
Curug Cipendok merupakan obyek wisata yang menjadi langganan piknik saya dan teman-teman dari kampung bila lebaran tiba. Setidaknya sudah Sembilan kali saya menikmati pemandangan alam ini. Pun tidak membuat saya dan teman-teman bosan.
Perjalanan
Biasanya kami jalan kaki berombongan. Start dari rumah jam 06.00 pagi sampai disana sekitar jam10.00 kurang lebih empat jam-an kami melakukan perjalanan. Lama? Gak juga.. karena dalam perjalanan pasti deselingi dengan humor-humor segar, apalagi yang sudah punya gandengan, pokoknya tak terasa lama. Dan terlebih lagi suasana segar dan pemandangan alami tak henti-hentinya menemani kami sepanjang perjalanan.
Rute yang biasa kami lalui adalah dari rumah kami (Desa Pageraji) ke arah utara melewati desa langgong Sari grumbul Pliken, kemudian melintasi desa Rancamaya grumbul Kali Pancur, menyebrangi jembatan kali Prukut yang menjadi penghubung desa Rancamaya dan Gunung Lurah. Setelah melewati jembatan kami bisa memilih dua rute, yaitu ke arah barat menyusuri jalan aspal menuju desa Panembangan. Setelah melewati Mts Ma'arif 2 Cilongok kami akan menemukan tanjakan demi tanjakan yang mengantarkan ke desaSambirata. Dari desa Sambirata terus saja menyusuri jalan desa hingga nanti sampai ke kawasan hutan pinus. Atau dengan melewati jalan setapak tak beraspal ke arah utara. Nanti kami akan melewati desa Gunung lurah dan desa Sambirata sebelah timur. Setelah agak lama menyusuri jalanan desa Sambirata ahirnya kami sampai pada hutan pinus. Di sinilah terjadi pertemuan dua arah, arah dari desa Panembangan dan dari arah kami. Disini pula kami akan bertemu dengan teman-teman dari desa lain, dan kalau ngepasi hari puncak liburan lebaran maka jumlah teman-teman yang ingin berekreasi ke Curug Cipendok bisa mendekati angka ribuan, tentunya mereka berombongan.
[caption id="attachment_272214" align="alignright" width="281" caption="di sebalah sungai biasanya kami membeli tiket"][/caption]
Perjalanan diteruskan melewati hutan pinus dengan sering kali melewati tanjakan-tanjakan curam. Sampai pada lebaran tahun 2000 jalanan ini masih berupa tanah, bahkan kalau sudah masuk kedalam hutan, jalan yang kami lalaui adalah jalan yang digunakan penyadap getah pinus, lebarnya tak lebih dari 50 cm dan dijejali daun-daun pohon pinus, samapi-sampai terasa empuk kalau dilewati. Jadi bagi yang belum pernah melewati bisa-bisa tersesat. Dan kami pun pernah mengalaminya pada tahun 1995. Di tengah-tengah hutan kami melewati sebuah areal pemakaman yang biasa kami sebut panembahan Cipendok, mungkin dialah yang dulunya menemukancurug Cipendok.
Setelah hampir satu jam didalam hutan, ahirnya kami sampai di loket sebelah timur. Dan pemandangan yang lebih menakjubkan siap menanti kami. Inilah Curug Cipendok yang kami tuju.
[caption id="attachment_272216" align="aligncenter" width="259" caption="Pintu Masuk bagi pengendara kendaraan bermotor. terletak sekitar 1 KM arah barat"][/caption]
Sejarah Ringkas Curug Cipendok
Keberadaan Curug Cipendok tidak dapat dilepasakan begitu saja dari sejarah peperangan Pangeran Diponegoro. Alkisah, setelah peperangan Diponegoro berahir dengan kekalahan berada pada pihak Pangeran maka seluruh kekuasaan Kerajaan Mataram beralih tangan ke kompeni Belanda, tidak terkecuali dengan daerah dulangmas (Karisedenan Kedu, Magelang dan Banyumas). Maka dengan dalih untuk membuka lahan baru, pemerintah Belanda memerintahkan wedana Ajibarang (daerah kekuasannya meliputi Kec. Cilongok, Kec. Ajibarang, Kec. Pekuncen dan Kec. Wangon) yang bernama Raden Ranusentika untuk membabat hutan yang berada di daerah Cilongok, tepatnya di desa Karang Tengah.
Pengerjaan pembabatan hutan tidak berlangsung mulus, karena setiap kali para pekerja menebangi pepohonan, esok harinya pohon-pohon itu sudah berdiri lagi dengan kokoh,Seperti tidak pernah tarjadi apa-apa sebelumnya. Hal ini membuat sang wedana gundah dan berihtiar meminta petunjuk yang maha kuasa. Sang Wedana memutuskan untuk bertapa dengan harapan mendapat petunjuk, akan tetapi setelah sekian lama bertapa, sang Wedana belum juga mendapatkan wangsit. Ahirnya dengan memendam kekecewaan ia memutuskan untuk memancing dikawasan kedung yang berada dibawah air terjun (curug).
Disaat itulah kail sang wedana bergerak-gerak hebat, seakan ada ikan raksasa yang menariknya. Tanpa pikir panjang kail itu ditariknya. Dan ternyata… bukan ikan yang didapat, melainkan sebuah Pendok ( cincin warangka keris ) berwarna kuning keemasan. Dari pendok tadi, beliau melihat ribuan mahluk halus yang ternyata selama ini menghambat pengerjaan pembabatan hutan. Dan atas usul kepala pekerja yang bernama Breden Santa, air terjun (curug) ini dinamakan Curug Cipendok.
Curug Cipendok Sebagai Obyek Wisata
[caption id="attachment_272220" align="alignleft" width="300" caption="salah satu upaya peningkatan pelayanan. gapura menuju telaga pucung dan Mushola"][/caption]
Keindahan alam Curug Cipendok baru dilirik pemerintah kabupaten Banyumas pada tahun 1984 dan pembukaannya secara resmi sebagai obyek wisata baru dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 1987 setelah membangun sarana ala kadarnya, seperti tempat peristirahan dan mushola. Usaha-usaha peningkatan pelayanan juga kayaknya masih terus dilakukan. Hal ini terbukti dengan berbagai langkah yang diambil pemerintah dalam usaha mempromosikan lewat peta pariwisata Banyumas dan pengadaan sarana demi saran untuk dapat menunjang kenyamanan pengunjung. Seperti dapat kita lihat dari pembangunan tempat bermain anak, pementasan hiburan, perbaikan jalan, penambahan obyek wisata yaitu Telaga Pucung yang berada sekitar 500 M. arah barat dari lokasi Curug, dll.
Oh ya,, Telaga pucung ini pertama kali di temukan pada tahun 1997, ketika kami pertama kali melihatnya, telaga ini masih dipenuhi dengan semak-semak dan belum Nampak indah, akan tetapi setelah ditangani dengan serius telaga ini berubah menjadi sangat indah dengan dipenuhi sarana bermain bagi anak-anak. Kayaknya memang di seting husus buat tempat ngumpul keluarga. Telaga ni dibuka secara resmi pada tanggal 8 Agustus 2005.
Disamping Curug dan Telaga Pucung sebagai obyek utama rekreasi. Pihak pengelola sekarang sedang merintis pengadaan kebun binatang. Hal ini dilakukan setelah ada beberapa pihak yang menawarkan bantuan berupa hewan-hewan langka kepada pihak pengelola supaya dijaga dan dilestarikan. Dan bagi yang suka camping , tersedia juga bumi perkemahan dengan suasana lain dari pada yang lain.
[caption id="attachment_272223" align="alignright" width="194" caption="jalan menuju telaga"][/caption]
Persiapan
Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi Curug Cipendok dengan jalan kaki sebaiknya membawa makanan dan minuman sendiri karena medan yang ditempuh cukup lama dan sulit yang pastinya menguras tenaga. Ya.. walaupun di kiri kanan jalan menuju Curug sekarang banyak yang berjualan. Akan tetapi kalau bawa sendiri dari rumah akan terasa lebih mantap.
Sediakan juga jas hujan, payung dan apa saja yang dapat melindungi kamera, handphone, dan barang yang anti air. Karena pada radius 500 meter air sudah dapat membasahi kita. Hal ini karena ketinggian Curug yang mencapai 92 M. Terlebih bagi yang ingin mengitari bagian bawah Curug. Mengitari areal bawah Curug harus dengan ekstra hati-hati dan punya nyali, karena medannya sangat sulit dengan melewati batu-batu berlumutdan dibawahnya berupa kedung dengan kedalaman puluhan meter dan deburan air yang setiap saat nyiprat ke anggota tubuh kita, kepleset sedikit saja kita akan tergilas dalam deburan air dan tak mampu nongol ke atas. Bangga rasanya bisa mengitarinya. Jarang lo.. yang berani dan sanggup melakukannya.
[caption id="attachment_272226" align="aligncenter" width="300" caption="adiku basah kuyup dan kedinginan, padahal berada jauh dari Curug"][/caption]
Bagi pengguna kendaran bermotor, chek dulu kesehatan mesin dan lain-lainnya. Tanjakan-tanjakan dengan kemiringan 45 derajat siap menanti anda. Anda harus berhati-hati, karena disamping sangat curam juga dengan medan yang berkelok-kelok. Tepatnya setelah memasuki desa Sambirata sampai menuju lokasi.
Oh ya.. bagi yang belum tahu lokasi Curug Cipendok, gampang… anda bisa melihat plang-plang di jalanan sekitar Purwokerto pasti akan anda temukan kompas menuju kesana. Kalau dari arah Purwokerto anda menuju ke arah barat sekitar 15 KM, setelah melewati kota kecamatan Cilongok anda akan menemukan pertigaan Losari, anda berbelok ke arah utara dan terus saja mengikuti jalan tersebut, pasti nanti akan sampai. Kalau dari arah tegal, kurangi kecepatan kendaraan anda setelah memasuki kota Ajibarang. Sekitar 4 km lagi anda akan melewati pertigaan Losari. Dan bagi yang tidak punya kendaraan pribadi bisa menggunakan jasa angkutan umum yang biasanya ngetem di pertigaan Losari.
[caption id="attachment_272228" align="aligncenter" width="274" caption="Peta perjalanan Wisata kab. Banyumas. Curug Cipendok ditandai nmr 4."][/caption]
Selamat menikmati keindahan alam Curug Cipendok.
Pengalaman Pribadi.
Sumber gambar: Google dan koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H