Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Degradasi Penerapan Pancasila? Mari Berbenah

31 Agustus 2019   11:05 Diperbarui: 31 Agustus 2019   12:46 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila budaya menjadi pondasi dalam membangun Indonesia dalam semangat nasionaliseme Indonesia, maka Indonesia di pastikan dalam impian atau cita -- cita menurut Tan Malaka 100% merdeka akan terwujud.

Sebagai pemuda bangsa Indonesia, diharuskan mempunyai semangat cita -- cita yang dapat memerdekakan dirinya sendiri maupun kepentingan bangsa ini. Sebagai tonggak sejarah perjalanan bangsa ini di kemudian waktu. Menurut bung karno, "apabila dalam umur 21-22 tidak mempunyai cita -- cita dalam memperjuangkan bangsa ini, maka pemuda itu gunduli saja".

Bung karno merupakan salah satu tokoh pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia. beliau dengan ikhlas demi kepentingan nasional, sehingga bung karno diasingkan oleh pemerintahan belanda. 

Dan beliau bisa dikatakan sebagai tahanan politik di era masanya. Namun  bung karno tidak patah semangat sebagai pemuda. Karena bung karno mempunyai tekad yang kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bahkan semasa hidupnya, bung karno diasingkan oleh pemerintahan belanda, karena menurut belanda dapat mengancam rezeki pemerintahan belanda, karena dengan kritis perjuangan pergerakan pemikiran bung karno yang dapat memberikan sumbangan perlawanan terhadap belanda yang mencari rezeki dengan menindas kaum marhaen atau kaum proletar.

Sebelum perumusan Pancasila, bung karno menulis buku "Di Bawah bendera Revolusi". Dalam djilid pertama bab satu mengkaji mengenai paradigma "Islamisme, Marxisme, dan Nasionalisme. Ketiga unsur faham tersebut menunjukan bahwasanya ada "roh persatuan" dalam elaborasi ketiga unsur faham tersebut. 

Manakalah Islamisme merupakan faham yang terindikasi dalam persepsi religi yang di bawah Rasulullah SAW. Masyarakat Indonesia dengan mayoritas penganut Islam. Marxisme merupakan faham yang muncul oleh pengikutnya dari buah pemikiran Karl Marx. Karl Marx merupakan pemikir yang memberikan sumbangsih konsep dalam kesamaan rasa dan kesamaan rata. 

Karl Marx juga memberikan konsep menolak segala bentuk menindas dan memperjuangkan kaum proletar terhadap kaum borjuis, di karenakan kaum proletar belum mendapatkan hak kesejahteraan kerja sehingga Karl Marx menolak. 

Nasioanlisme yang di cita -- citakan bukan nasionalisme barat, melainkan nasionalisme Indonesia, menurut bung karno bahwasanya "My nation is humanity" (nasionalisme saya adalah kemanusiaan). Cinta tanah air menjadi banteng persatuan bangsa Indonesia.

Maka dari itu muncul faham Marhaenisme menjadi azaz perjuangan bangsa Ini. Azaz perjuangan sebelum masuk pemerintahan orde baru ada 2 yaitu: Sosio-Nasionalisme dan Sosio Demokrasi. Bung karno sendiri pernah berstatement dalam karya buku "Di Bawah Bendera Revolusi Djilid I". bahwasanya marhaenisme is Pancasila. Marhaenisme menjadi tonggal dicetusnya Pancasila.

Tafsir mengenai "Marhaenisme is Pancasila" dalam konteks historis ada keterkaitannya. Konsep Sosio -- Nasionalisme sudah mencakup sila ke 2 (kemanusiaan yang adil dan beradab) dan sila ke- 3 (persatuan Indonesia). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun