Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Degradasi Penerapan Pancasila? Mari Berbenah

31 Agustus 2019   11:05 Diperbarui: 31 Agustus 2019   12:46 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Contohnya adalah manusia yang merusak alam demi perutnya diri sendiri maupun kelompok tersendiri. Sehingga hal tersebut sangat bertentangan dengan nilai Pancasila dan terjerumus dalam sistem kapitalistik yang mana sifat kapitalistik tidak di sukai oleh Bung Karno sebagai subjek perlawanan terhadap kapitalistik.

Oleh karena itu perlu adanya penguatan regulasi tentang pentingnya menanamkan Pancasila sejak dini, sehingga tidak terjebak konsepsi religious yang ekstrem. Dan tak lupa membangun Jakarta lebih baik adalah menanamkan karakter berjiwa agamis nan Pancasila. Maka pembangunan Jakarta lamban laun mengalami perbaikan secara karakter baik.

Nasionalisme Indonesia adalah Kemanusiaan.

Setiap manusia pasti mempunyai rasa nasionalisme. Akan tetap secara historis, filosofis, dan kultural bahwasanya manusia juga berbeda dalam peristiwa sejarah munculnya nasionalisme.sehingga apa yang dianut juga berbeda -- beda secara geografis dan sosiologis.

Nasionalisme Indonesia halnya berbeda dengan nasionalisme yang lain, contoh saja nasionalisme kolonial belanda lebih berpihak kepada faham imperialisme. Faham imperialisme lebih condong terhadap eksploitasi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Semangat Kapitalisme selalu bergelora dalam pandangan kaum westernisasi.

Contoh nasionalisme kolonial sangat bertentangan dengan nasionalisme Indonesia, karena nasionalisme Indonesia merupakan nasionalisme yang memanusiakan manusia. Akan tetapi, bahkan beberapa warga negara Indonesia lupa akan halnya nasioanlisme Indonesia yang memanusiakan manusia. Sehingga muncul beragam dalam ketimpangan social, ketimpangan ekonomi, bahkan ketimpangan politik yang cenderung terjebak dalam politik pragmatism.

Secara hisoris, nasionalisme Indonesia berlandaskan terhadap peristiwa penjajahan belanda yang dengan sengaja masuk di Hindia -- Belanda (sekarang Indonesia) yang dulunya membawa kelompok kongsi dagang hindia belanda yang bernama VOC pada abad ke -16. 

Lamban laun VOC mengalami kebangkrutan, dan akhirnya agar mempertahankan keberlangsungan hidup para kongsi dagang dengan akhirnya mengeksploitasi sumber daya manusia dana lam, sekaligus hasil panen rempah -- rempah akan di impor ke negara asalnya yaitu Belanda.

Semangat yang dilakukan oleh belanda merupakan manifestasi faham imperialisme yang kecenderungan kurang tepat apabila di terapkan di Indonesia. karena di Indonesaia mengedepankan prnsip kultur gotong -- royong. 

Dengan semboyan jawa "mangan siji, mangan kabeh lan kerjo siji kerjo kabeh" (makan satu, makan semuanya dan kerja satu kerja semua). Primsip pemerataan sangat dianjurkan, karena dalam konsepsi Agama juga di anjurkan dalam merekatkan hablum minannas.

Dalam konteks seperti itu menunjukkan manifestasi kultur bangsa Indonesia yang sesungguhnya, sejatinya bangsa Indonesia dilahirkan demi menggapai kesejahteraan bangsa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun