Melihat hasil rancangan sampul buku kedua ini, Pak Tjip sangat senang dan suka dengan visualnya. Beliau kaget melihat foto ilustrasi yang ada disimpulkan buku tersebut, dan beliau bertanya, "Kok fotonya jadi bagus Pak?", saya mengaku pada beliau bahwa foto itu saya dapat dari laman FBnya dan saya sempurnakan.
Seperti yang saya katakan di atas, ini kesempatan yang langka bagi saya, maka saya harus merancang sambil buku Pak Tjip sebagus mungkin. Setidaknya, ada yang menjadi kenangan yang sangat berarti, dan ada kebanggaan tersendiri bagi saya bisa melakukan yang terbaik untuk Pak Tjip.
Pak Tjip dan Bunda Rose adalah pasangan penulis yang sangat spesial. Kesetiaan keduanya pada apa yang dicintai, begitu sangat diagungkan. Termasuklah dunia literasi, seakan dunia di mana keduanya bisa mengeksplorasi pikiran dan pengetahuannya adalah segalanya.
Begitu banyak pikiran positif yang keduanya bagikan kepada pembaca, dan tidak sedikit pula yang mendapatkan pencerahan dari tulisan-tulisan dan buku-buku yang sudah diterbitkan kedua pasangan penulis yang legendaris ini.
Memang benarlah kalau dikatakan, "Ilmu yang terus dibagikan dan bermanfaat bagi orang banyak, maka akan terus bertambah, dan tidak akan pernah habis." Dan ini sudah dibuktikan oleh Pak Tjip dan Bunda Rose, seakan-akan energi keduanya diusia yang sudah lanjut sekarang ini, tidak pernah habis.
Semoga Tuhan Senantiasa melindungi dan memberikan kesehatan pada Pak Tjip dan Bunda Rose, agar senantiasa bisa terus memberikan manfaat ilmu yang dimiliki bagi banyak orang. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H