KERUMUNAN YANG "MENGUSIK"
Sengaja aku surut menjauh untuk menghindari perdebatan
Kerumunan orang-orang di pasar lima tahunan yang merencanakan pemakzulan, membuatku kembali terusik.
Mereka berencana memakzulkan penguasa atas dasar pelanggaran konstitusi.
"Ini pelanggaran konstitusi, penyalahgunaan kekuasaan! Kata mereka berapi-api.
Aku bertanya dalam hati, "Jalan seperti apa yang akan mereka tempuh?
Mereka sudah terang-terangan, tidak lagi dengan cara berbisik. Tapi, cara yang mereka lakukan pun jauh dari kebenaran.
Bagaimana mungkin bisa mengatasnamakan kebenaran dengan cara-cara yang tidak benar?
Satu telunjuk menuding, jari-jari lainnya mengarah pada diri sendiri.
Aku kembali terusik dengan perilaku mereka yang mengatasnamakan penegak kebenaran. Hati yang busuk ditutupi argumentasi basi.