Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mampukah Ganjar Melepaskan Citra Petugas Partai?

11 Januari 2024   08:40 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:44 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Times Indonesia

Kenapa elektabilitas Ganjar-Mahfud tak kunjung naik? Bahkan berdasarkan rilis lembaga survei pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin mulai menyalip Ganjar-Mahfud. Berdasarkan hasil survei dari 2 lembaga survei, Indikator Politik dan Politika Research and Consulting (PRC) posisi pasangan Ganjar-Mahfud berada di bawah pasangan Anies-Muhaimin (Amin).


Indikator Politik Indonesia melakukan survei elektabilitas capres-cawapres pada 25-27 Desember 2023. Hasilnya sebagai berikut:

- Prabowo-Gibran: 46,9 persen
- Anies-Cak Imin: 23,2 persen
- Ganjar-Mahfud: 22,2 persen.

Sementara itu, responden yang merespons tidak tahu/tidak jawab sebesar 7,6 persen.

Politika Research and Consulting (PRC) merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres pada Jumat (5/1/2024).

Survei ini dilakukan pada pada 20-27 Desember 2023.
- Prabowo-Gibran: 42,4 persen
- Anies-Cak Imin: 28,0 persen
- Ganjar-Mahfud: 21,8 persen

Sementara itu, 5,0 persen responden memilih rahasia atau belum menentukan pilihan, dan 2,8 persen tidak tahu/tidak menjawab. (Sumber)

Padahal, secara performa pasangan Ganjar-Mahfud sangatlah menjanjikan. Integritas Ganjar-Mahfud tidak diragukan lagi. Persoalannya, mampukah pasangan ini menghapus citra "Petugas Parta" yang begitu melekat, yang disematkan PDI-P selama ini pada Jokowi. Sehingga, siapapun kader PDI-P yang menjadi pemimpin tetap dicitrakan sebagai petugas partai.

Tidaklah buruk konotasi petugas partai, jika hanya disematkan saat pencalonan. Tapi, setelah terpilih menjadi Presiden, maka seorang kader partai harus melepaskan citra Petugas Partai. Seorang kader partai politik saat menerima amanah sebagai pejabat negara, posisinya adalah sebagai "Abdi Negara" dan "Pelayan Rakyat", bukan lagi petugas partai.

Berkaca pada pengalaman Jokowi yang selalu dicitrakan sebagai "Petugas Partai" oleh Elite PDI-P, membuat langkahnya dalam menjalankan tugas negara tidak "langsam". Citra sebagai Petugas Partai sangat meruntuhkan wibawanya. Sehingga, seringkali dilecehkan dengan sebutan-sebutan yang tidak senonoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun