Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Narasi "Zionis Nusantara" Berpotensi Pecah Belah Bangsa

20 Mei 2021   05:23 Diperbarui: 20 Mei 2021   05:30 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakil Ketua Dewan Syura PKS, Hidayat Nur Wahid menuding ada pihak yang dianggapnya sebagai 'Zionis Nusantara' karena dianggap mendukung Israel. Tidak bisa dipungkiri, memang ada yang mendukung Israel.

Dilansir Detik.com, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyesalkan munculnya kelompok/individu bangsa Indonesia yang mendukung penjajahan Israel atas Palestina. Ia mengatakan masih ada sekelompok masyarakat yang 'nyinyir' terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina kendati mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.

Lebih lanjut, HNW yang juga Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sikap para pendukung penjajah Israel yang di Indonesia sering disebut sebagai 'zionis nusantara' itu juga tidak sejalan dengan sikap kelompok-kelompok masyarakat moderat di Indonesia. Seperti, PB NU dan PP Muhammadiyah yang merupakan cerminan mayoritas bangsa. Serta partai politik seperti PKS, perwakilan rakyat di DPR dan MPR.

Kita harus menghargai hak berpendapat masyarakat di negara yang menjunjung tinggi demokrasi. Di tengah konflik Israel dan Palestina tentunya tetap ada yang berkomentar nyinyir, dan bahkan mendukung Israel. Tapi itulah realitas dari demokrasi yang harus dihargai.

Katanya ciri khas demokrasi itu tidaklah satu warna, dan menghargai perbedaan pendapat. Hak memilih dan berpendapat itu dilindungi Undang-undang. Tidak ada yang bisa memaksakan dalam negara demokrasi harus satu pendapat, dan memiliki pilihan yang sama.

PKS sebagai partai politik harusnya bisa mempelopori dan menjunjung tinggi perbedaan. Jangan ketika kita sendiri berpendapat yang berbeda tidak ada yang boleh melarang, gilirannya orang lain harus satu pendapat dengan kita, itu arogan namanya.

Harus juga dipercayai bahwa sebagian besar rakyat Indonesia, tidak mendukung penjajahan dan kekerasan terhadap rakyat Palestina. Indonesia sudah punya komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Hanya saja setiap orang berbeda-beda dalam memberikan respon terhadap tragedi kemanusiaan yang dihadapi Palestina.

Dalam memandang tragedi kemanusiaan yang dihadapi Palestina, kita tidak lagi berpihak pada suku, agama dan ras, karena kemanusiaan tidaklah berbatas dengan apa pun. Harus diakui, sikap kita berbeda dalam memandang berbagai tragedi kemanusiaan yang terjadi di muka bumi ini.

Terhadap Palestina kita lebih memprioritaskannya, meskipun kita juga melihat ada tragedi kemanusiaan yang tidak kalah memprihatinkan di Yaman. Sehingga gaungnya pun berbeda antara Palestina dengan Yaman.

Bagi pihak-pihak baik yang secara diam-diam, atau pun terang-terangan mendukung Israel, tidak pantas juga di sematkan 'Zionis Nusantara,' karena secara otomatis sudah membelah masyarakat menjadi dua bagian. Apakah HNW ingin mengadu kedua belah pihak yang sudah terbelah? Lantas dimana demokrasi yang sudah kita junjung tinggi?

Sekuat apa pun dukungan kita terhadap Palestina, tetap saja soal merdeka atau tidaknya Palestina nantinya tergantung bagaimana rakyat Palestina menyelesaikannya. Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu sendiri tidak mengubahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun